TIMES JATIM, KEDIRI – Industri kreatif, terutama yang berbasis kerajinan tradisional memerlukan regenerasi. Tidak hanya untuk melanjutkan eksistensi tapi juga untuk memupuk nilai ekonomi. Di sentra Tenun Ikat Kota Kediri, yang terletak di Kelurahan Bandar Kidul, regenerasi turut menjadi salah satu tantangan.
Tenun ikat Kota Kediri sendiri selama beberapa tahun belakangan terus berkembang , dan menjadi salah satu wastra yang makin banyak dikenal masyarakat.
Di wilayah ini ketrampilan menenun sendiri kebanyakan diajarkan secara turun temurun. Salah satu penenun, M Junaidi mengungkapkan di kawasan Bandar Kidul tidak terlalu banyak anak muda yang mau menjadi pengrajin tenun.
Proses belajar dan juga ekonomi menjadi dua hal utama yang membuat anak muda enggan terjun menjadi penenun.
"Karena belajarnya lama dan sistem gajinya borongan bukan harian. Kebanyakan anak muda memilih yang harian. Selain itu juga butuh ketelatenan," tutur Junaidi yang belajar menenun sejak duduk di bangku SMP tersebut, Senin, (20/02/2023).
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri M Choirur Rofiq menuturkan regenerasi juga bisa mempengaruhi kualitas dari suatu industri kreatif seperti tenun ikat Kota Kediri. Pasalnya setiap generasi memiliki persepsi tersendiri dalam memandang suatu karya kreatif.
"Generasi yang sekarang juga sudah mulai berkembang dalam melihat desain, warna, dan corak tenun termasuk kualitas. Yang harus dipikirkan bagaimana industri ini berkembang dengan jamannya," tukas M Choirur Rofiq.
Di sisi lain, semakin tinggi kualitas industri kreatif akan semakin menambah nilai ekonomi. Dengan nilai ekonomi yang tinggi, maka kesejahteraan akan mengikuti. Hal itu juga bisa menjadi pemicu anak-anak muda untuk terdorong terjun menjadi pengrajin tenun.
M Choirur Rofiq menuturkan pekerjaan menenun sendiri cukup menantang karena butuh ketelatenan, kesabaran dan kreativitas. "Tapi jika industrinya menjanjikan, anak-anak muda akan tertarik. Karena rupanya tenun ikat ini juga menjanjikan kesejahteraan," tambahnya lagi.
Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri juga siap turun tangan untuk menjaga regenerasi penenun ini. Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi menuturkan Pemkot Kediri memiliki pelatihan ketrampilan kerja.
"Nanti kita bisa mulai untuk tenun. Anak anak muda agar bisa jadi pengrajin karena selanjutnya ada juga bantuan modal, " tukasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Industri Tenun Ikat Makin Menjanjikan, Turut Dorong Terjadinya Regenerasi Pengrajin
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Imadudin Muhammad |