TIMES JATIM, MALANG – Melihat transaksi digital yang kian hari terus meningkat, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mulai bertahap melakukan digitalisasi terhadap aktivitas parkir di Kota Malang.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, konsep digitalisasi parkir Kota Malang sudah mulai bertahap sejak 1 November 2024 lalu. Digitalisasi parkir Kota Malang yang kini mulai diterapkan, yakni pembayaran antara juru parkir (jukir) ke petugas Dishub. 

"Mulai 1 November 2024 pembayaran parkir sudah pakai virtual account, itu dari jukir ke kami (Dishub)," ujar Widjaja, Minggu (15/12/2024). 

Pembayaran menggunakan transaksi digital antara Jukir ke Dishub, tentu memiliki banyak dampak positif. Pertama, memperkecil peluang kebocoran dan kedua mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

"Ada 700-an (jukir) tapi belum semua dan ini bertahap dan harus ada pembiasaan juga," ungkapnya. 

Diketahui, target retribusi parkir di tahun 2024 ini sebesar Rp15 miliar. Kini, Dishub Kota Malang sudah mendapatkan sekitar Rp10 miliar.  Kemudian, target retribusi parkir di tahun 2025 mengalami kenaikan, yakni Rp17 miliar. 

"Dengan adanya digitalisasi ini, kita bisa untuk mencapai target dan melebihi," katanya. 

Sementara, digitalisasi parkir Kota Malang tak hanya menyasar jukir saja. Namun, digitalisasi ini juga menyasar ke pengendara yang menggunakan fasilitas parkir. 

Saat ini, Dishub Kota Malang baru menerapkan digitalisasi parkir di tempat khusus e-parking milik Dishub Kota Malang. Disitu, pengendara bisa membayar melalui kartu maupun QRIS. 

"Untuk tepi jalan, ini bertahap karena butuh pembiasaan. Yang pasti, digitalisasi parkir Kota Malang ini akan terus kita genjot," ucapnya. (*)