https://jatim.times.co.id/
Berita

Alhamdulillah, Banjir di Kabupaten Jombang Mulai Surut

Minggu, 15 Desember 2024 - 21:48
Alhamdulillah, Banjir di Kabupaten Jombang Mulai Surut Kondisi banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kesamben, Jombang sebelum surut. (FOTO: Dok. Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JOMBANGBanjir yang sempat merendam Dusun Beluk di Desa Jombok dan Dusun Kedondong di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, mulai surut pada Minggu (15/12/2024). 

Beberapa area di Dusun Beluk, khususnya di bagian selatan hingga depan PT Kimia Farma, sudah bisa dilalui kendaraan karena air telah mengering. Namun, di sisi timur Dusun Beluk, genangan air masih tersisa di beberapa titik dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 60 sentimeter. 

Meski demikian, warga yang sempat mengungsi mulai kembali ke rumah mereka untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Warga terlihat membawa bantal dan selimut saat kembali ke rumah, dengan harapan segera bisa menempatinya kembali.

Menurut Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jombang, Syamsul Bahri, banjir di kedua dusun tersebut berangsur surut. Ketinggian air di Dusun Beluk kini berada di kisaran 30 hingga 60 sentimeter, sementara di Dusun Kedondong, genangan air tersisa hanya antara 4 hingga 17 sentimeter. 

"Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan dua hari lalu ketika ketinggian air di Dusun Beluk mencapai 155 sentimeter, dan di Dusun Kedondong antara 5 sampai 60 sentimeter. Sekarang, air sudah turun drastis," ujar Syamsul kepada awak media, Minggu (15/12/2024).

Senada dengan Syamsul, Senopati Zainudin, Penanggung Jawab Posko Penanganan Bencana di Balai Desa Jombok, juga menyatakan bahwa banjir di wilayah tersebut terus surut, dan saat ini warga fokus membersihkan rumah mereka. 

“Namun, warga masih membutuhkan peralatan untuk bersih-bersih serta bantuan dari relawan,” ucapnya.

Salah satu warga yang telah mulai membersihkan rumahnya adalah Sarminto (59), penduduk Dusun Beluk. Dengan bantuan keluarganya, ia membersihkan lumpur yang menempel di dinding dan menguras air yang masih menggenang di dalam rumah. 

"Ini adalah banjir terparah sejak terakhir kali banjir pada tahun 2020. Setelah tiga tahun tidak ada banjir, tahun ini datang lagi dan lebih besar. Semoga tidak ada banjir susulan," kata Sarminto.

Meski kondisi sudah mulai membaik, warga Kabupaten Jombang tetap berharap bantuan pemerintah dan relawan untuk mempercepat proses pemulihan dan memastikan agar bencana serupa tidak terulang di masa depan. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.