TIMES JATIM, MALANG – Acara parade spektakuler Pesona Gondanglegi Malang yang sukses digelar dua hari akhir pekan lalu, masih menyisakan tumpukan sampah di kanan-kiri ruas jalan Putat Lor-Ketawang Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Pantauan TIMES Indonesia, tumpukan sampah berbagai jenis masih menjadi pemandangan sepanjang beberapa ratus meter jalan yang menjadi rute pertunjukan Pesona Gondanglegi, Senin (17/11/2025) siang.
Berbagai macam jenis sampah menumpuk dan disatukan di beberapa titik jalan ruas Ketawang. Paling banyak merupakan sampah plastik bekas minuman dan alas penonton. Sebagian tumpukan sampah terlihat sudah dikumpulkan dan dibakar warga yang berada sekitar lokasi.

Saking banyaknya sampah, sebagian juga tempak terbuang dan masuk dalam aliran sungai sepanjang jalur Ketawang-Putat Lor Gondanglegi.
Tak terkecuali, beberapa spot tumpukan sampah juga teronggok di depan tempat usaha dan rumah makan warga, juga fasilitas umum seperti depan Kantor Desa dan Puskesmas Ketawang Gondanglegi.
"Sampah-sampah ini dimulai pengambilannya Sabtu kemarin. Dari bawah itu yang pertama jam 10, lalu berikutnya kemarin itu sampai jam 11 malam. Jadi kerja dari pagi sampai malam, banyak sekali sampahnya, terang koordinator penanganan sampah dari UPT Pengelolaan Sampah Bululawang, Ngatno, Senin (17/11/2025) siang.
Jenis sampah paling banyak menumpuk, lanjutnya adalah kertas dan plastik alas pengunjung. Namun, menurutnya petugas juga banyak menemukan sampai botol minuman, plastik maupun kaca. Justru, sampah rumah tangga tidak terlalu banyak.
Saat pengambilan sampah, kata Ngateno, petugas yang terjun satu tim dari UPT Bululawang, juga tim petugas TPA Talangagung Kepanjen.
"Dari tim Bululawang sendiri butuh 2–3 unit dump truck. Sementara dari Kepanjen, kalau tidak salah, ada satu konfaktor dan satu dump truk. Yang kemarin terjun ada sekitar 10 orang. Tim dari Kepanjen sekitar 21 orang," terangnya.

Ngatno menambahkan, pengambilan tumpukan sampah hari pertama kemarin ke TPA Talangagung sekitar 6 sampai 8 rit (perjalanan angkut sampah).
"Kalau dibiarkan, ya makin numpuk. Tapi insyaAllah harus selesai hari ini. Yang penting penanganan kebersihannya, jangan sampai ada penumpukan sampah di pinggir jalan. Untuk sampah-sampah yang dibakar juga tetap kami bersihkan," terang Ngatno.
Meski tidak menerima langsung keluhan dan protes warga, pihaknya mendapati permintaan warga hanya supaya tumpukan sampah cepat dibersihkan, terutama yang punya tempat usaha.
Aspek edukasi setelah pembersihan sampah juga penting. Menurut Ngatno, setelah pembersihan nanti dikoordinasikan supaya kejadian seperti ini tidak terulang.
"Harus ada kerja sama dengan penyelenggara dan terutama pihak desa. Untuk kejadian kemarin memang kami evaluasi; kalau seperti kemarin terus, personel kami tidak mumpuni. Harusnya ada dibantu juga kerja bakti gotong royong," pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Khoirul Amin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |