TIMES JATIM, PACITAN – Sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) mengikuti kegiatan Refleksi Implementasi Program Skills to Succeed Global Grant 8 yang digelar di SMKN 3 Pacitan, Senin (17/11/2025). 

Agenda ini menjadi ruang evaluasi sekaligus penguatan komitmen untuk menyiapkan lulusan yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga matang dalam soft skills.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pacitan, Dr Indiyah Nurhayati. Ia menegaskan bahwa pembinaan karakter dan soft skills harus menjadi perhatian serius sekolah. 

“Program ini mendampingi sekolah mitra di seluruh Indonesia. Targetnya jelas: mengantarkan siswa sampai benar-benar siap bekerja. Mereka tidak boleh hanya kuat di hard skills, tetapi juga harus memiliki soft skills yang bagus,” ujarnya.

Menurutnya, kebutuhan dunia kerja semakin berkembang. Industri menuntut lulusan yang mampu berkomunikasi, bekerja dalam tim, dan beradaptasi dengan cepat. Karena itu, sekolah harus memastikan pembekalan nonteknis dilakukan secara sistematis.

Sementara itu, Kepala SMKN 3 Pacitan, Aris Sunarno, S.Pd., MM., menambahkan bahwa pihaknya menjadi salah satu sekolah yang terlibat langsung dalam implementasi program tersebut. “Program ini gratis. Kami menyediakan tempat dan menjadi objek kajian. Namun tetap perlu kegiatan, waktu, dan pemikiran untuk menjalankannya,” tuturnya.

Aris menjelaskan, siswa mendapatkan berbagai materi melalui Learning Management System (LMS), termasuk modul pengembangan karakter. Saat lulus, mereka juga memperoleh sertifikat soft skills sebagai referensi tambahan yang bisa memperkuat peluang kerja.

“Ini keuntungan besar bagi siswa. Sertifikat tersebut menjadi bukti bahwa mereka bukan hanya terampil, tetapi juga siap secara mental dan etika kerja,” tambahnya.

Kegiatan refleksi ini diikuti sejumlah SMK di Pacitan yang menjadi sekolah mitra dengan harapan program tersebut terus melahirkan lulusan yang kompeten, berkarakter, dan mampu bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif. (*)