TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dalam upaya menciptakan Banyuwangi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi berhasil memangkas pengeluaran energi lampu jalan hingga 64 persen. 

Inisiatif ini dilakukan melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (Dinas PUCK PP) Pemkab Banyuwangi dengan mengganti Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dari jenis merkuri menjadi lampu hemat energi Light Emitting Diode (LED).

Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas PUCK PP Banyuwangi, Bayu Hadiyanto menjelaskan bahwa proses pergantian LPJU ke lampu hemat energi dilakukan secara bertahap dari total sekitar 33.000 titik, dengan realisasi saat ini mencapai kurang lebih 20 persen.

“LPJU yang menggunakan merkuri 250 watt, kita ganti dengan LED yang hanya 90 watt,” kata Bayu pada TIMES Indonesia, Rabu, (18/9/2024). 

Tak hanya hemat energi, penggunaan lampu LED juga memberikan sejumlah keuntungan lain. Cahaya yang dihasilkan lebih terang dan merata, sehingga meningkatkan visibilitas bagi pengguna jalan, terutama pada malam hari.

“Pergantian lampu LED LPJU ini tetap mengedepankan keamanan di jalanan, karena itu adalah prioritas utama,” tegasnya. 

Pemeliharaan LPJU yang dikelola oleh Dinas PUCK PP mencakup seluruh jalan, mulai dari jalan nasional, provinsi, kabupaten, hingga lingkungan desa. Maka dari itu, pergantian lampu dimulai dari jalan nasional dan provinsi, sebelum dilanjutkan ke jalan kabupaten dan desa-desa.

Bayu berharap, agar masyarakat turut peran serta dalam melakukan pemeliharaan LPJU, terutama yang ada di lingkungan. 

Misal, terdapat LPJU mati satu deret, warga bisa menghidupkan melalui box KWh meter. Namun, apabila mengetahui lampu yang mati satu atau dua, warga bisa melaporkan kepada Dinas PUCK PP Banyuwangi.

“Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam pemeliharaan, karena dengan kerja sama yang baik, kita dapat mewujudkan Banyuwangi yang lebih terang dan ramah lingkungan,” kata Bayu Hadiyanto. (*)