TIMES JATIM, MALANG – Cara unik dan menarik ditampilkan Ahmad Bukhori, Calon Ketua Umum PC PMII Kota Malang periode 2021-2022. Visi misinya untuk mewujudkan PMII Kota Malang yang unggul dan berkeadaban dia tuangkan dalam naskah pergerakan bertajuk Jalan Pergerakan.

Gagasannya tentang PMII disampaikan secara elegan dan berkelas. Dalam paparannya 35 halaman itu, ia membagi setidaknya enam gebrakan untuk mewujudkan visi misinya.

Pertama, pembentukan dan pengembangan tim instruktur. Kata Bukhari, tim instruktur bukan hal baru di PMII. Ia menilai masih kurang maksimal dan kurang tertata dalam pelaksanaannya.

"Maka tim instruktur perlu dibentuk dan ditajamkan kembali. Kedepannya tim instruktur yang sudah terbentuk akan ditugaskan untuk bergerak di bidang kurikulum, rapor kaderisasi, dan pembagian tugas lainnya yang jelas," katanya, Senin (19/4/2021).

Kedua, digitalisasi administrasi. Banyaknya kader yang memiliki latar keilmuan informatika dan dunia digital dianggap menjadi modal besar untuk suksesi misi ini. Gerakan digitalisasi sudah menjadi keniscayaan di era yang serta digital.

"Tentunya digitalisasi adalah langkah awal. Harapan jauh yang lebih besar adalah muncul digitalisasi administrasi yang erat kaitannya untuk mempermudah proses kaderisasi dan arah gerakan," tegasnya.

Ketiga, standarisasi kaderisasi. Dalam dunia organisasi seperti PMII, kaderisasi menjadi ruh organisasi. Ia menjelaskan PMII harus jeli membaca peluang dan tantangan di sektor kaderisasi ini.

"Untuk menjawab itu, perlu adanya rapor kaderisasi. Rapor kaderisasi merupakan teknis penyelenggaraan kaderisasi yang berbasis data sebagai monitoring kader yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan kader," bebernya.

Keempat, optimalisasi kelompok profesi. Gebrakan satu ini memang telah lama ada di garis struktural PMII. Namun, Bukhori menilai masih adanya celah dalam pelaksanaan di lapangan.

"Kelompok ini sangat penting dioptimalkan kembali apalagi PMII Kota Malang dikeroyok banyak kampus negeri maupun swasta. Ini modal sekaligus cobaan," ungkapnya.

Cara optimalisasi itu kata Bukhori salah satunya adalah harus ada lembaga khusus di bidang profesi. Misalnya, Profesi PMII Kesehatan, Profesi PMII Teknik Informatika, dan lainnya.

Kelima, merancang Renstra gerakan jangka panjang. Menurut dia, PMII selama ini perlu diapresiasi meskipun banyak juga yang perlu dievaluasi. PMII harus turut mendistribusikan kader agar menciptakan rencana strategis jangka panjang.

"PMII Kota Malang sangat lamban merespon isu lokal. Makanya sangat perlu memahami tentang persoalan pembangunan tingkat lokal, baik pembangunan fisik maupun non fisik," tukasnya.

Keenam, optimalisasi penelitian dan pengembangan. Dalam pengamatan Bukhori, PMII Kota Malang hanya ada di batas followers di bidang pengawalan isu-isu sosial. Gerakannya tidak berdasarkan pada hasil analisa internal yang kritis dan mendalam.

"Kita harus bisa perkuat data. Sebagai kaum pergerakan yang dibekali intelektual, sudah seharusnya kita hadirkan kajian akademik yang dilengkapi dengan data-data," pungkasnya.

Sebagai informasi, Ahmad Bukhori sebagai Calon Ketua Umum PC PMII Kota Malang periode 2021-2022 merupakan sosok aktivis yang berjuang awal di PMII Rayon Ekonomi "Moch Hatta" Komisariat Sunan Ampel UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ia pernah menjabat ketua rayon dan komisariat di kampusnya. Jenjang kaderisasi tertinggi yang telah dilaluinya adalah Pelatihan Kader Lanjut (PKL) pada 2018 lalu. (*)