TIMES JATIM, BLITAR – Bupati Blitar Rini Syarifah meluncurkan Udheng Cakra Palah pada Festival Kresnayana VI di Amphiteater kawasan wisata Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, Sabtu (12/3/2022) malam
Udheng cakra palah sebagai bentuk karya kreatif seniman Blitar. di mana kabupaten Blitar mempunyai batik motif khas yang disebut Batik Cakra Palah.
"Selain untuk mempromosikan dan mengenalkan motif khas Blitar juga sebagai identitas. Udheng Blitar ini berbentuk perpaduan antara Mataraman dan Jawa Timuran," kata Bupati yang akrab disapa Mak Rini itu.
Udheng Cakra Palah sangat merepresentasikan kebudayaan di Kabupaten Blitar. Kalau dicermati, di sisi kanan udheng tersebut ada simbol gunung Kelud, di belakang adalah perlambang Candi palah atau Penataran. Sedang di bagian atas udheng ada motif cakrah palah.
"Di samping kanan dan kiri udheng ada 7 lipatan. Ini sebagai simbol angka 7 dalam bahasa Jawa disebut Pitu dikandung maksud adalah pitulungan dengan harapan masyarakat sekitar selalu mendapat berkah dan limpahkan Allah subhanahu wa ta'ala," jelas Mak Rini.
Menurut Mak Rini, kehadiran Udheng Cakra Palah diharapkan selain mempromosikan motif batik khas cakra palah juga akan mengangkat dan mempromosikan pariwisata dan budaya Kabupaten Blitar. Cakra Palah terinspirasi dari relief Kresnayana yang ada di Candi Palah atau Penataran dengan Surya Majapahit.
"Udheng ini hadir dengan konsep yang cocok dipakai kalangan pinisepuh maupun kaum muda milenial artinya udeng ini pantas dipakai oleh berbagai kalangan.
Makna Cakra Palah, menurut Mak Rini merupakan simbol kesadaran sejati manusia akan keberadaannya sebagai makhluk ciptaan tuhan yang tidak sempurna. Sehingga dalam perjalanan kehidupan harus selalu berupaya untuk mencari kesempurnaan hidup sejati dengan berbuat baik kepada semua makhluk ciptaan Tuhan.
"Udheng Cakra Palah ini cocok dipakai semua kalangan. Ini adalah kebanggaan kita yang kaya akan kebudayaan," ulas Bupati Blitar. (*)
Pewarta | : Muhammad Sholeh |
Editor | : Faizal R Arief |