TIMES JATIM, PONOROGO – Hati-hati jika kondisi baterai telepon seluler (Ponsel) sudah menggelembung. Jika dipaksa digunakan bisa meledak sehingga sangat membahayakan. Seperti yang menimpa Cerah, siswi kelas 12 SMKN 1 Slahung Ponorogo, korban ponsel meledak.
Cerah harus dilarikan ke rumah sakit setelah wajahnya terkena ledakan ponsel miliknya. Mata kanan pelajar berusia 18 tahun dikabarkan tak bisa dibuka dan sebagian wajahnya mengalami luka bakar.
Salah satu Guru SMKN 1 Slahung, Widarnanto kepada wartawan menjelaskan, musibah ponsel meledak tersebut terjadi Selasa (17/01/23) sekitar jam 08.00 WIB.
"Yang bersangkutan sedang mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam," ucapnya Rabu (18/1/2023).
Menurutnya ponsel muridnya tersebut kondisinya memang sudah tak layak. Setelah dicharge di ruangan lalu diletakkan di atas meja. Kebetulan sekolahnya tak melarang siswa menggunakan ponsel saat pembelajaran sebagai penunjang misalnya untuk browsing.
"Tiba-tiba saat dipakai ponsel meledak dan mengenai wajah anak tersebut. Jadi tidak benar, jika ponsel itu meledak saat dicharge, sebab tangannya tidak terluka sama sekali," jelas Widanarno.
Kejadian itu mengejutkan seluruh siswa di dalam kelas, termasuk dirinya yang saat itu mengajar di lantai 2. Mengetahui ada kerumunan langsung menghampiri murid-muridnya yang ternyata sudah dibawa ke UKS.
"Pihak UKS kemudian membawa ke Puskesmas Slahung dan akhirnya dirujuk ke RSUD dr Harjono," tukas Widanarno.
Sementara Kapolsek Slahung AKP Haryono mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP. Hasilnya terungkap bawa korban sempat mengisi daya ponselnya di dalam kelas.
"Setelah bel pelajaran masuk ponsel dicabut dan disimpan di meja. Saat pelajaran agama Islam, korban berusaha menghidupkan ponsel tetapi mati kembali," ulas AKP Haryono.
Oleh korban ponsel tersebut diletakkan di meja, dan tak lama kemudian korban memegang lagi ponselnya.
"Tiba-tiba langsung meledak, seketika korban melempar ponselnya ke bawah bangku dalam keadaan terbakar. Kemudian api dipadamkan dengan disiram air selanjutnya korban dibawa ke RSUD Ponorogo," kata Kapolsek Slahung AKP Haryono.
Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo Yunus Mahatma mengaku, saat di UGD siswi korban ledakan ponsel kondisinya luka lebam di wajah. "Masuk kondisi sadar, namun untuk mata kabur setengah buta. Dari diagnosis tim dokter mata kiri korban mengalami trauma bola mata akibat ledakan atau tumpahan asam," kata Yusuf Mahatma.
Ia menjelaskan, korban perlu penanganan cepat. Pihaknya langsung melakukan gerak cepat dengan membilas mata sebelah kiri dan kanan menggunakan air netral selama 2 jam terus menerus.
"Hal ini dilakukan untuk menetralisir cairan asam yang yang ada di bola mata korban," kata Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, Yusuf Mahatma terkait penanganan korban ponsel meledak. (*)
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Deasy Mayasari |