TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Pelebaran jalan nasional Probolinggo-Lumajang, Jawa Timur, diyakini dapat mencegah kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di jalur tersebut.

Selain itu, proyek pelebaran jalan yang dijadwalkan rampung Mei 2024 itu, diyakini dapat meningkatkan perekonomian di sekitar jalur sepanjang 13, 7 kilometer tersebut.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Mahdi mengatakan, selama ini jalan nasional Probolinggo-Lumajang dikenal sebagai jalur rawan macet. Kondisi jalan yang berkelok dan menanjak, membuat jalur ini juga rawan kecelakaan.

Kondisi itu, kata Mahdi, berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah. Sebab, tak sedikit orang yang menghindari jalur tersebut karena tak mau terjebak kemacetan panjang.

"Pelebaran jalan nasional Probolinggo-Lumajang itu positif sekali. Selain dapat mencegah kemacetan, juga dapat meningkatkan perekonomian," kata Mahdi.

Ihwal dampak pelebaran jalan nasional Probolinggo-Lumajang terhadap perekomian ini, juga sempat disampaikan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.

Thoriq mengatakan, Lumajang adalah Kabupaten penghasil banyak bahan baku. Banyak industri olahan dan bahan baku pertanian yang dihasilkan dari Lumajang.

Pelebaran tersebut, menurutnya, akan menjawab persoalan akses menuju kabupaten yang dikenal sebagai daerah pisang itu.

"Semoga kemudahan akses jalan nasional ini menjadi peningkatan dampak ekonomi bagi Lumajang," katanya.

Diketahui, jalan nasional Probolinggo-Lumajang akan dilebarkan dari semula 11 meter menjadi 16 meter. Berkaitan dengan ini, Rabu pekan lalu telah dilakukan sosialisasi dan konsolidasi di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

Merujuk pada lampiran Perpres 80/2019, estimasi nilai investasi proyek pelebaran jalan nasional Probolinggo-Lumajang adalah Rp 454,41 miliar dari dana APBN.

Perpres 80/2019 mengatur tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Proyek pelebaran jalan nasional Probolinggo-Lumajang, menjadi salah satu dari sekian banyak proyek yang tercantum dalam Perpres 80/2019 tersebut. (*)