TIMES JATIM, BONDOWOSO – Sejumlah warga dari empat kecamatan di Kabupaten Bondowoso, mengeluhkan kendaraan besar PT Medco Cahaya Geothermal menyebabkan jalan dan jembatan rusak. Keluhan itu mereka sampaikan kepada Pemkab Bondowoso.

Warga empat kecamatan tersebut di antaranya dari Kecamatan Tapen, Sukosari, Sumberwringin dan Kecamatan Sempol. Bahkan mereka sudah menyampaikan aspirasinya ke pihak perusahaan pada 26 April lalu, tetapi tidak digubris. 

Akhirnya perwakilan warga tersebut mengadukan keluhan tersebut pada Pemerintah Kabupaten Bondowoso.  Mengenai hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Bambang Soekwanto mengatakan, pihaknya akan mempelajari dokumen tuntutan tersebut. 

Menurutnya, soal tuntutan warga agar ada pelebaran jalan, sebenarnya sudah ada MoU atau kesepakatan bersama dengan Pemkab di mana salah satu klausulnya, ada kewajiban PT. Medco Cahaya Geothermal menanggung perbaikan fasilitas infrastruktur baik jalan atau jembatan sepanjang Gardu Atak hingga Kecamatan Ijen. 

"Dari dasar ini kami akan menindaklanjuti. Pertama akan kami rapatkan dulu bersama tim, baru kami akan ambil langkah berikutnya," jelas Bambang. 

Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan mengkomunikasikan, yang akan diawali dengan cara bersurat.  Ia mengungkapkan, jalan tersebut sebenarnya tak boleh dilalui kendaraan berat. Namun ditoleransi karena akan ada eksplorasi panas bumi, dengan klausul bahwa biaya perbaikan ditanggung oleh PT. Medco. 

Ia menambahkan, pada tahun 2011 saat menjabat kepala bagian perekonomian pihaknya sempat studi banding ke Garut.  "Dari Medco juga menyampaikan itu juga nanti tanggungan dari perusahaan," paparnya. 

Dari informasi yang dihimpun, PT Medco Cahaya Geothermal akan mengeksploitasi panas bumi di Ijen. Tepatnya di sekitar wisata alam Kawah Wurung, Kabupaten Bondowoso. Namun keberadaan besar milik perusahaan dikeluhkan karena merusak jalan, jembatan dan pernah menyebabkan lampu padam. (*)