https://jatim.times.co.id/
Berita

PMK Sebabkan Pasar Sapi Lesu, Berharap Intervensi Pemerintah

Senin, 06 Januari 2025 - 10:11
PMK Sebabkan Pasar Sapi Lesu, Berharap Intervensi Pemerintah Salah satu ternak milik pedagang di Bondowoso mati dan hendak dikubur (FOTO: Tangkapan video viral)

TIMES JATIM, BONDOWOSOPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) meresahkan peternak dan pedagang sapi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Sebab kondisi ini menyebabkan kerugian materi. 

Seperti diakui oleh Angga, salah seorang pedagang sapi di Bondowoso. Menurutnya, banyak sapi-sapi milik sesama pedagang mati sebelum dijual ke pasar. 

Dia mengungkapkan, memang sapi-sapi yang terjangkit PMK tahun ini lebih sedikit dibanding Tahun 2022 lalu. 

Namun demikian kata dia, tingkat kematian pada sapi yang terjangkit PMK kali ini lebih besar dan rata-rata tidak bisa diselamatkan. 

Tahun sebelumnya lanjut dia, sapi akan mengalami busuk di mulut dan kakinya dulu. Sehingga masih ada kesempatan merawat. Walaupun pada akhirnya banyak juga yang tidak tertolong dan mati. 

“Tapi kalau yang tahun ini, ada beberapa kasus sapi sehat langsung ambruk tiba-tiba gak mau makan dan mati, kemudian mulutnya mulai membusuk parah setelah mati,” jelas dia. 

Dia menyebut PMK tahun ini lebih ganas untuk menyebabkan kematian pada sapi. “Kalau banyaknya sapi yang terjangkit memang lebih banyak sebelumnya,” kata dia. 

Sementara dari sejumlah sapi miliknya, ada dua yang sempat terjangkit PKM. Keduanya memiliki gejala lemas dan tidak bisa makan. 

Beruntung dia segera mengambil tindakan, yakni dengan cara menyuapkan rumput yang dicacah. Suapan yang diberikan sedikit demi sedikit karena kondisi mulut sapi sudah luka. 

Tidak hanya itu, dia juga rutin memberikan gula merah yang direbus terlebih dahulu. Cara memberinya minum pun harus menggunakan dot bayi. 

“Saya laten setiap malam. Rutin diberikan rebusan gula merah selama dua minggu. Alhamdulillah sembuh sekarang,” ungkap dia. 

Meskipun sudah sembuh, ternak miliknya tidak langsung dijual ke pasar, khawatir terjangkit lagi.

 “Nanti akan dijual kalau sudah benar-benar aman dan kondisinya sudah normal,” ucap dia saat diwawancara, Senin (6/1/2025). 

Menurutnya, akibat PMK ini pasar sapi kian lesu dan harga sapi menurun drastis karena permintaan masyarakat menurun. 

Dia menerangkan, sapi yang dibeli sebelum PMK seharga Rp17 juta, jika dijual saat ini bisa laku hanya Rp12 juta bahkan di bawahnya. 

Namun demikian kata dia, pasar sapi di Bondowoso dan kabupaten tetangga tetap beroperasi. 

“Ya namun untuk mendapatkan untung tidak mudah. Yang penting dapat hasil berapa pun kalau saat ini ya kita jual. Kita membeli ke petani pun untung-untungan. Kalau pas terjangkit PMK kita yang rugi,” terang dia. 

Dia berharap PMK pada sapi ini segera berakhir dan segera ada intervensi pemerintah agar petani kecil dan pedagang tidak lagi dirugikan.

“Tapi kami masih beruntung PMK ini menyerang sapi tidak menular pada manusia. Kalau pas ditularkan ke manusia kan bahaya,” ucap dia. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.