TIMES JATIM, PACITAN – Program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan menjadi ajang bagi mahasantri penerima Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) di Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan untuk berperan aktif dalam pembinaan anak yatim.
Kegiatan yang merupakan kolaborasi perdana antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dan para mahasantri ini berlangsung dengan penuh antusias, terutama karena digelar di bulan suci Ramadan yang penuh berkah.
Penanggung jawab acara, Zanuar Mubin, menyebut bahwa inisiatif ini diharapkan menjadi tradisi tahunan yang semakin berkembang.
"Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasantri BCB untuk menerapkan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah sekaligus memperkuat kepedulian sosial terhadap sesama," ujarnya, Selasa (11/3/2025).
Lebih lanjut, Zanuar Mubin berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut dengan skala yang lebih besar di masa mendatang.
"Semoga ke depan, kegiatan ini bisa lebih semarak dan meriah lagi, sehingga lebih banyak anak yatim yang mendapatkan manfaat dari program ini," harapnya.
Anak yatim dan mahasantri BCB BAZNAS. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Azmi Azkiya, mengungkapkan bahwa acara ini dirancang dengan berbagai aktivitas keagamaan yang melibatkan langsung anak-anak yatim piatu dari Aba Aitam Pacitan.
“Kegiatan ini dimulai dengan tahsin qira’atil Quran yang dipandu oleh dua hafizah penerima beasiswa BCB. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan kalimah thayyibah dan tahlil, kultum, serta shalawat Nariyah yang khusus dipanjatkan untuk saudara-saudara kita di Palestina,” terang Azmi.
Dalam kesempatan itu, Mudir Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan, KH Luqman Al-hakim Harits Dimyathi, berpesan kepada para anak yatim agar memiliki jiwa yang besar.
"Anak-anakku, kalian tidak boleh minder, sombong, putus asa atau merasa sedih," katanya.
KH Luqman juga menjelaskan, memberi kasih sayang kepada anak yatim merupakan perintah Allah SWT yang harus diperhatikan oleh setiap orang mukmin.
"Dalam Alquran Surah Al-Ma'un Ayat 2 sudah jelas larangan menghardik anak yatim," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua BAZNAS RI, KH. Noor Achmad, menekankan bahwa Pesantren 1000 Cahaya Ramadan bukan sekadar kegiatan sosial biasa, tetapi merupakan upaya strategis dalam membentuk generasi muda yang berdaya saing dan memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitar.
"Ini adalah bagian dari jihad fi sabilillah, bukan sekadar bantuan, tetapi persiapan generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan global,” kata Kiai Noor, Kamis (20/2/2025) lalu.
Menurutnya, program ini menjadi salah satu bentuk pembinaan generasi muda agar memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kekuatan spiritual. Ia berharap para penerima beasiswa BCB tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki fondasi keimanan yang kuat serta jiwa sosial yang tinggi. (*)
"Melalui Pesantren 1.000 Cahaya, BAZNAS tidak hanya ingin meningkatkan kualitas pendidikan agama bagi mereka yang membutuhkan, tetapi juga menggerakkan generasi muda untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial. Mahasiswa penerima beasiswa tidak hanya mendapatkan manfaat akademik, tetapi juga belajar bagaimana berkontribusi langsung bagi masyarakat," tuturnya.
Sebagai puncak kegiatan, para peserta yang berjumlah 78 anak yatim piatu dari Aba Aitam mengikuti acara buka puasa bersama dan shalat maghrib berjama'ah dengan para mahasantri BCB Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pesantren 1000 Cahaya Ramadan, Mahasantri BCB Pacitan Menyentuh Hati 78 Anak Yatim
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Deasy Mayasari |