TIMES JATIM, MALANG – Pengelolaan dana Corporate Social Responsibilty atau CSR di Kabupaten Malang mendapat sorotan. Terlebih dana CSR rawan diselewengkan atau disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Hal itu disoroti oleh Malang Corruption Watch atau MCW. Terlebih CSR tersebut digunakan untuk kepentingan membantu program dan pembangunan pemerintah daerah.
Koordinator Riset MCW, Janwan Tarigan mengatakan, CSR sudah ada aturannya. Karena sudah ada aturan, maka penggunaannya harus sesuai dengan peraturan tersebut.
"Menyoal pengelolaan CSR, menurut kami harus didasarkan pada tujuan dalam mengatasi persoalan sosial, lingkungan, komunitas dan masyarakat," ujar Janwan kepada TIMES Indonesia, Sabtu (12/2/2022).
Lebih lanjut dia mengatakan, aturannya sudah cukup jelas. "Sebagaimana dijelaskan UU nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas yang telah dirubah ke dalam UU Cipta Kerja," urainya.
Meski sudah diatur, kata dia, penggunaan maupun pengelolaan dana CSR juga rawan disalahgunakan. Terlebih dalam hal ini melibatkan pemerintah daerah.
"Tampak masih mudah ditemui CSR disalahgunakan oleh pihak-pihak yang punyai kewenangan sesuai kepentingan mereka. Sering kita sebut dengan korupsi politik," sebutnya.
MCW, kata dia, juga menyoroti pembentukan Forum Tanggungjawab Sosial yang baru saja dikukuhkan oleh Bupati Malang Sanusi di Hotel Grand Kanjuruhan, Kepanjen.
"Bagi kami, apabila forum tersebut dapat meminimalisir penyimpanan CSR di Kabupaten Malang dan mengoptimalkan fungsi CSR itu sendiri, maka itu baik," ucapnya.
"Pertanyaannya, apakah daerah lain yang lebih dulu membentuk forum tersebut melihatkan perbaikan? Sebaliknya, justru dijadikan ladang basah perburuan rente oleh pengelola dan pemilik kepentingan terkait," sambungnya.
Dia menyebutkan sudah ada kejadian penyalahgunaan CSR. "Contohnya di Dumai yang CSRnya disunat dan dibagikan sesuka hati. Ini patut kita waspadai," tegasnya.
Dia berharap, dengan pembentukan forum tersebut jangan digunakan sebagai ajang penyalahgunaan CSR di Kabupaten Malang dan tidak hanya untuk menghabiskan anggaran untuk membiayai forum tersebut. (*)
Pewarta | : Binar Gumilang |
Editor | : Deasy Mayasari |