TIMES JATIM, PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal dengan hadir langsung di Festival Reog Remaja XXI. Kehadirannya di tengah-tengah penonton bukan hanya bentuk dukungan simbolis, tapi juga menjadi suntikan semangat bagi para peserta muda yang tampil memukau di panggung.

"Festival ini menjadi ruang penting bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan menumbuhkan kecintaan terhadap kesenian Reog," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (21/5/2025).

Menurutnya, semua remaja yang tampil di Festival Reog Remaja tahun ini tampil luar biasa, "Yang menarik motivasi mereka bukan semata mengejar juara, tapi karena rasa cinta terhadap Reog itu sendiri," ulas Bupati Sugiri Sancoko.

Selain itu, Bupati Sugiri Sancoko di Festival Reog Remaja tahun ini sengaja menata panggung dengan menggabungkan unsur teknologi dalam pertunjukan budaya, seperti video mapping, permainan cahaya, agar lebih relevan dengan generasi muda masa kini.

"Dengan langkah-langkah seperti ini, saya memastikan Reog tetap hidup dan berkembang di hati anak-anak muda Ponorogo," tukasnya.

Dari catatan TIMES Indonesia yang setiap malam mendampingi Bupati Sugiri Sancoko, bahwa Festival Reog Remaja XXI punya daya tarik luar biasa, terutama karena semangat anak muda yang tampil spartan dalam melestarikan budaya lokal.
Banyak grup menampilkan anak-anak sebagai Bujangganong, Jathil, hingga membawa topeng Singo Barong mini, meski usia mereka masih belia, gerakan dan mental panggung mereka luar biasa.

Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, di Festival Reog Remaja tahun ini setiap tim berusaha menampilkan versi terbaik dari Reog. "Dengan kostum, koreografi, dan musik yang unik. Meski mereka ada yang punya waktu persiapan kurang dari sebulan, tapi tetap tampil maksimal," ujarnya. (*)