TIMES JATIM, MALANG – Wisuda Periode IX Tahun 2025 Universitas Brawijaya (UB), menghadirkan kisah inspiratif dari Fakultas Hukum. Dalam satu momentum yang sama, tiga anggota keluarga mengikuti prosesi wisuda bersama, mulai dari jenjang sarjana hingga doktor.

Mereka adalah Dr. Elisatin Ernawati, S.H., M.Kn., yang diwisuda pada jenjang doktor, didampingi sang suami Dr. Ahmad Syaifudin, S.H., M.H., serta putri mereka Salma Sari Dewi, S.H. Ketiganya menuntaskan perjalanan akademik dalam satu waktu, menjadikan wisuda tersebut sebagai momen keluarga yang langka dan penuh makna.

Bagi Dr. Elisatin, wisuda bersama ini bukan sekadar seremoni akademik, melainkan puncak dari proses panjang yang dijalani dengan penuh perjuangan. Ia menyebut momen tersebut sebagai kristalisasi dari usaha bersama yang tidak mudah, mengingat ketiganya harus membagi waktu, tenaga, serta peran keluarga di tengah tuntutan akademik.

“Ketika kami bertiga akhirnya dapat menyelesaikan kuliah dan wisuda bersama, itu adalah momen paling amazing, sebuah anugerah yang tidak ternilai dari Allah SWT,” ungkapnya.

Dia mengakui, perasaan haru dan syukur begitu mendominasi hari wisuda tersebut. Dalam situasi keluarga yang terbatas, Elisatin dan suaminya justru menjadi penopang utama satu sama lain selama menempuh pendidikan.

“Orang tua suami telah almarhum dan orang tua saya sedang sakit, sehingga kami benar-benar menjadi support system bagi masing-masing. Momen ini kami abadikan dengan penuh rasa syukur,” tuturnya.

Lebih jauh, Elisatin menekankan bahwa keberhasilan mahasiswa tidak bisa dilepaskan dari peran keluarga. Menurutnya, dukungan emosional dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak menjadi faktor penting agar mahasiswa dapat menjalani perkuliahan dengan optimal, tepat waktu, dan tetap berprestasi.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang dinilainya memiliki peran strategis dalam membentuk kualitas lulusan. Elisatin menyoroti kompetensi dosen serta kedisiplinan akademik di FH UB, sembari mendorong penguatan kegiatan yang bersifat praktis.

“FH UB memiliki para ahli hukum yang mumpuni. Ke depan, penguatan kegiatan yang membentuk dan mengasah skill hukum mahasiswa perlu terus ditingkatkan,” ujarnya.

Menutup, Elisatin menyampaikan pesan khusus kepada para orang tua mahasiswa agar lebih terlibat dalam perjalanan akademik anak-anak mereka.

“Mari menjadi orang tua yang lebih aware terhadap anak-anak kita selama menjalani masa kuliah, karena masa tersebut sangat menentukan pencapaian akademik dan keterampilan mereka untuk menggapai kesuksesan di masa depan,” pungkasnya. (*)