TIMES JATIM, BLITAR – Jumlah kasus lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit pada sapi di Kota Blitar mengalami peningkatan. Hal itu seperti diungkapkan Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh.
Dia menjelaskan di Kota Blitar ada 70 kasus LSD yang dilaporkan pada Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SISNAK).
"LSD di Kota Blitar informasi yang tertulis di SISNAK agak mulai ada peningkatan. Sampai akhir Juli kita ada 70 ekor sapi," ujar Masitoh, Rabu (2/8/2023).
Dia menuturkan, dari 70 kasus itu baru 20 persennya saja yang dinyatakan sembuh. Sedangkan lainnya masih diisolasi.
"Yang sembuh masih 20 persen karena proses penyembuhannya butuh waktu. Yang sakit diisolasi sama seperti penanganan pada umumnya," paparnya.
Kata dia, DKPP terus melakukan pengawasan terhadap sapi milik peternak yang terpapar LSD. Utamanya untuk sapi yang masih sakit dilarang untuk diperjual belikan.
"Yang masih sakit harus dikarantina dan tidak boleh diperjual belikan," tegasnya.
Selain pengawasan, pihaknya juga terus melakukan vaksinasi kepada sapi milik peternak. Vaksinasi dilakukan agar sapi yang sehat tidak tertular LSD.
Selain itu pihaknya juga terus memberikan edukasi kepada para peternak agar terus menjaga kebersihan kandangnya.
"Kami minta peternak menjaga kebersihan kandang dan rajin mengecek kondisi kesehatan hewan ternaknya," pungkas Masitoh.(*)
Pewarta | : Nur Al Ana (MG-457) |
Editor | : Imadudin Muhammad |