TIMES JATIM, BONDOWOSO – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan pesan tentang Program Kerakyatan Presiden Prabowo Subianto, sementara Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menitipkan konsep NU 5.0 kepada ratusan peserta Musyawarah Nasional I Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama 2025 (Munas MA IPNU 2025).
"Saya senang berada di sini, karena alumni IPNU itu hebat, saya punya satu anak buah yang alumni IPNU saja sudah membantu, apalagi kalau lebih," ujar Zulhas dalam sambutannya pada pembukaan Munas I MA IPNU di Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu (2/8/2025).
Acara yang dihadiri oleh Utusan Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani (putri Zulhas), Staf Kemenko Pangan Faisal Reza, Komite IV DPD H Ahmad Nawardi, Ketua MUI RI Zainut Tauhid, Ketua Baznas RI Prof Noor Ahmad, serta 300 peserta Munas dari 28 provinsi ini juga membahas ketertinggalan Indonesia dibanding negara tetangga.
"Sebelum reformasi, kita sebenarnya sudah maju dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura, Korea, Vietnam, dan sebagainya, tapi negara tetangga itu sangat cepat dalam kemajuannya, sehingga kita sekarang sudah disalip mereka," papar Zulhas.
Menurutnya, ada empat faktor penyebab ketertinggalan Indonesia: (1) politik yang sekadar bertahan hidup, (2) pengusaha yang hanya "jago kandang", (3) kekayaan yang terpusat pada segelintir orang, dan (4) sistem pendidikan yang berorientasi pencari kerja.
"Batubara sudah dan sekarang mereka mau nikel dan potensi dalam negeri lainnya, karena itu Presiden Prabowo memerintahkan mereka untuk go-internasional," tegasnya tentang solusi untuk pengusaha domestik.
Zulhas menjelaskan, program kerakyatan Prabowo mencakup penguatan koperasi desa sebagai sentra bisnis dan mendorong pengusaha besar go-internasional.
Sementara itu, KH Miftachul Akhyar memperkenalkan konsep "NU 5.0" yang meliputi: grand idea (ilmu Aswaja), grand desain (karakter tangguh), grand strategi (kaderisasi), grand controlling (kesinambungan), dan grand sami'na wa atho'na (kepatuhan organisasi).
"IPNU dikatakan dapur NU, karena ilmu adalah maqom tertinggi dalam Islam, apalagi ada belajar, bertakwa, dan berjuang (spirit IPNU)," ungkapnya tentang peran strategis IPNU.
Ketua Presidium Pusat MA IPNU H Hilmy Muhammadiyah menyambut baik arahan tersebut: "Majelis alumni memang punya tiga target yakni silaturahmi alumni, kontribusi alumni kepada yunior IPNU, dan supporting alumni kepada NU." (*)
Pewarta | : Imam Kusnin Ahmad |
Editor | : Faizal R Arief |