TIMES JATIM, SURABAYA – Upaya memperluas akses transportasi publik dan memperkuat konektivitas antardaerah kembali diwujudkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Kali ini, Gubernur Khofifah meluncurkan Trans Jatim Koridor I Malang Raya di Balai Kota Malang, Kamis (20/11/2025).
Dalam tahap awal pengoperasiannya sekaligus sebagai bagian dari sosialisasi, Gubernur Khofifah memastikan layanan Bus Trans Jatim yang dinamakan Gajayana di Koridor 1 Malang Raya ini akan digratiskan selama satu minggu kedepan.
"Alhamdulillah Trans Jatim koridor 1 Malang Raya telah beroperasi dan untuk seluruh masyarakat yang akan memanfaatkan layanan transportasi ini akan digratiskan selama satu minggu," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kehadiran Trans Jatim di Malang Raya merupakan komitmen Pemprov Jatim untuk memperluas konektivitas antarwilayah serta menyediakan moda transportasi yang modern, terjangkau, dan ramah masyarakat. Layanan ini diharapkan mampu meningkatkan mobilitas sekaligus menggerakkan perekonomian regional.

“Semoga konektivitas di Malang Raya semakin mudah, aman, nyaman, dan murah bagi siapa pun yang membutuhkan,” imbuhnya.
Trans Jatim juga menjadi wujud implementasi program Nawa Bhakti Satya, khususnya Bhakti ke-3 “Jatim Akses”, yang menitikberatkan pada penyediaan layanan mobilitas publik. Khofifah menjelaskan, Koridor 1 Malang Raya merupakan bagian dari jaringan besar Trans Jatim yang kini telah memiliki tujuh koridor di kawasan aglomerasi Gerbangkertasusila.
Untuk memperkuat identitas lokal, bus Trans Jatim Gajayana menggunakan warna biru khas Malang. Nama Gajayana diambil dari raja Kerajaan Kanjuruhan yang dikenal membawa wilayahnya mencapai masa kejayaan. Nama ini sekaligus dimaknai sebagai simbol Gerbang Akses Transportasi Jatim yang Andal dan Nyaman.
Adapun Koridor 1 Malang Raya melayani rute Terminal Hamid Rusdi – Landungsari – Batu, menggunakan 15 armada yang beroperasi pukul 04.00–22.00 WIB. Waktu tempuh diperkirakan 110 menit dari Hamid Rusdi ke Batu, dan 100 menit untuk arah sebaliknya. Panjang rute masing-masing mencapai 42 km dan 39,35 km.
Setelah masa tarif gratis berakhir, biaya perjalanan ditetapkan tetap terjangkau: Rp5.000 untuk penumpang umum dan Rp2.500 untuk pelajar serta santri. Pembayaran dapat dilakukan secara nontunai melalui QRIS, kartu uang elektronik, dompet digital, hingga fitur terbaru QRIS Tap yang difasilitasi Bank Indonesia.

Trans Jatim Koridor Malang Raya melewati 62 titik henti berupa shelter dan rambu. Armada juga dilengkapi AC, kotak P3K, akses untuk penyandang disabilitas, serta lima CCTV berteknologi tinggi. Fitur keamanan itu memungkinkan petugas memantau potensi tindak kejahatan maupun pelecehan di dalam bus.
Untuk mendukung kemudahan layanan, Pemprov Jatim menghadirkan aplikasi Trans Jatim Ajaib 2.0, yang menyediakan fitur pembelian tiket daring, informasi rute, posisi bus secara real-time, halte terdekat, layanan pelanggan, hingga peringatan keselamatan. Khofifah menyebut aplikasi tersebut sebagai bagian dari inovasi digital dalam pelayanan publik di Jawa Timur.
Khofifah menambahkan, setelah koridor pertama Malang Raya beroperasi, Pemprov Jatim telah menyiapkan dua koridor tambahan untuk memperkuat jaringan transportasi publik di wilayah tersebut. Khofifah juga mengajak masyarakat ikut menjaga fasilitas yang tersedia.
“Tolong ikut menjaga layanan ini. Setiap koridor baru dirancang melalui koordinasi dengan banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan kepolisian,” ujarnya. (*)
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |