TIMES JATIM, PONOROGO – Ketoprak Dahono Wengker adalah pertunjukan teater tradisional yang mengangkat kisah legendaris di tanah Ponorogo. Dalam perayaan Hari Jadi Ponorogo ke-529 tahun 2025, lakon yang dihidupkan kembali dalam versi Reborn yang memadukan tradisi dan kreativitas modern.
Kesenian tradisional asli Ponorogo ini memang sudah lama tenggelam selepas era Bupati Markum Singodimedjo, namun dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Ponorogo ke-529 ini, panggung kesenian ketoprak diprediksi akan bersinar lagi. Berkat Bupati Ponorogo dua periode Sugiri Sancoko Ketoprak Dahono Wengker hidup kembali.
Mengangkat lakon Sumiyake Mendung Temayung, merupakan salah satu lakon yang ditampilkan dalam pementasan Ketoprak Dahono Wengker.
Bupati Sugiri Sancoko sendiri ambil bagian sebagai sutradara dalam pertunjukan ini. "Saya berkomitmen menghidupkan kembali kesenian tradisional yang sempat berjaya di masa lalu," kata Bupati Sugiri Sancoko kepada TIMES Indonesia, Rabu (6/8/2025).
Bupati Sugiri Sancoko yang dikenal kaya ide ini menegaskan, bahwa pertunjukan ini diharapkan mampu memperkuat identitas budaya masyarakat Ponorogo.
Pementasan Ketoprak Dahono Wengker Reborn, akan menghadirkan tata panggung segar, kostum tradisional, dan iringan gamelan yang memperkuat nuansa tradisional.
"Ayo, masyarakat Ponorogo datang ke alun-alun Ponorogo besok malam untuk menyaksikan Ketoprak Dahono Wengker Reborn, dengan lakon Sumiyake Mendung Temayung, sebuah cerita yang penuh intrik, konflik, dan nilai-nilai seperti keberanian, pengorbanan, dan kebijaksanaan," ajak Bupati Sugiri Sancoko. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ketoprak Dahono Wengker Reborn, Menjadi Primadona Hari Jadi Ponorogo
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Deasy Mayasari |