https://jatim.times.co.id/
Berita

Saber ATS Dinas Pendidikan dan Gerakan Orang Tua Asuh, Jamin Layanan Pendidikan Anak

Rabu, 18 September 2024 - 13:01
Saber ATS Dinas Pendidikan dan Gerakan Orang Tua Asuh, Jamin Layanan Pendidikan Anak Sekdakab Malang, Nurman Ramdansyah, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwaji, saat pemaparan dan launching Program Saber Anak Tidak Sekolah dan Gerakan Orang Tua Asuh Malang Makmur. (Foto Amin/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANGDinas Pendidikan Kabupaten Malang serius menjamin pemenuhan layanan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Salah satunya, melalui program Sapu Bersih Anak Tidak Sekolah (Saber ATS) dan Gerakan Orang Tua Asuh.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Suwaji S.IP, M.Si mengungkapkan, program Saber Anak Tidak Sekolah (ATS), juga Gerakan Orang Tua Asuh ini sudah kami lakukan sejak beberapa waktu sebelumnya. 

"Tujuannya, agar akses layanan pendidikan berkualitas tetap bisa dinikmati setiap anak dimana saja. Anak dari keluarga kurang mampu yang berprestasi, juga kita antarkan, bisa mencapai prestasi terbaiknya," terang Suwaji, di kantornya, Rabu (18/9/2024). 

Program Sapu Bersih Anak Tidak Sekolah dan Gerakan Orang Tua Asuh Malang Makmur Dinas Pendidikan tersebut, resmi dilaunching Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah, bertempat di Rayz UMM Hotel, Malang, Selasa (17/9/2024). 

Sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Malang juga turut hadir, seperti Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), dan Dinas Sosial. Juga, Ketua Baznas Kabupaten Malang, dan Dewan Pendidikan Kabupaten Malang. 

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan Mou bersama berbagai OPD terkait, sebagai komitmen dukungan penanganan anak tidak sekolah di Kabupaten Malang. 

Melalui Saber ATS Dinas Pendidikan, kata Suwaji, bertujuan untuk penanganan Anak Tidak Sekolah untuk kembali ke sekolah, baik melalui jalur formal maupun nonformal. Melalui kegiatan ini, diharapkan pada 2025 nanti Kabupaten Malang zero ATS.

Pihaknya mencatat, setidaknya 19.446 anak di Kabupaten malang sangat membutuhkan perhatian serius untuk keberlangsungan pendidikannya. Dari jumlah ini, rinciannya tercatat 3.361 anak mengalami putus sekolah (dropout), dan 6.927 anak bahkan belum pernah bersekolah. 

Selain itu, Dinas Pendidikan juga mencatat sejumlah 8.855 anak usia sekolah yang lulus tetapi tidak melanjutkan pendidikannya. Penyebabnya, karena masalah kerawanan sosial yang dialami anak, seperti pernikahan usia dini, dan lainnya. 

Suwaji juga menjelaskan, masih adanya anak yang beresiko putus sekolah. Sebabnya, karena kondisi ekonomi keluarga miskin, juga sebab permasalahan sosial lainnya. 

"Memecahkan masalah anak tidak sekolah dan memutus rantai resoki penyebab anak putus sekolah harus dilakukan dengan penanganan khusus, secara ekonomi maupun sosial," jelasnya. 

Untuk anak tidak sekolah, lanjutnya, ditangani dengan membantu sekolah mereka, baik di sekolah formal maupun non-formal. Ini bisa dilakukan melalui fasilitasi Dinas Pendidikan, juga orang tua asuh, atau dengan bantuan beasiswa CSR perusahaan atau Baznas. 

Sementara itu, Gerakan Orang Tua Asuh Malang Makmur merupakan upaya melengkapi  program penanganan ATS, agar anak ATS dan siswa berprestasi yang terkendala ekonomi dapat mendapatkan pendidikan yang lebih baik. 

"Program nyata Saber ATS yang kami lakukan, diperkuat dengan Satgas dengan SK Bupati Malang. Untuk gerakan orang tua asuh, juga didukung dengan SE Bupati Malang. Agar program ini berjalan baik dengan output yang berdampak, perlu sinergitas berbagai elemen, baik OPD, tokoh masyarakat dan dunia usaha," demikian Suwaji. (*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.