TIMES JATIM, BANYUWANGI – Sebanyak 17 Delegasi dari 12 negara dan Organisasi internasional melakukan kunjungan kerja dalam rangkaian acara Ambassador Goes to Kampung KB BKKBN, ke destinasi wisata De Djawatan Banyuwangi, Jawa Timur, sembari mengulik History hingga pengelolaanya pada, Selasa (14/5/2024).

Dirangkai dengan giat Bakti Sosial (Baksos) penanaman 17 pohon jenis alpukat dan durian dan pelepasan burung merpati pada wisata yang di bawah pengelolaan PT. Palawi, di wilayah KPH Banyuwangi Selatan itu. Nampak para tim delegasi kagum dengan hutan yang mendapat julukan Hutan The Lord Of The Rings itu dan tertarik mengulik kisah dibaliknya.

Foto bersama.  (FOTO: Perhutani KPH Banyuwangi Selatan For TIMES Indonesia)

Pada kesempatan tersebut Administratur (ADM) Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo mengucapkan terimakasih kepada tim Ambassador Goes to Kampung KB, beserta BKKBN selaku fasilitator dan pendamping termasuk Pemerintah Banyuwangi atas giat Baksos penanaman pohon dan pelepasan burung merpati di destinasi wisata de Djawatan.

“Saya ucapkan terimakasih karena wisata De Djawatan yang dikelola PT. Palawi Risorsis masuk dalam rangkaian kegiatan Ambassador Goes to Kampung KB di Banyuwangi,” ucap Wahyu.

Selain itu, Wahyu menambahkan, adanya kegiatan Ambassador Goes to Kampung KB dengan mengundang delegasi dari berbagai negara itu ke wisata de Djawatan, juga merupakan sebuah promosi wisata yang berimplikasi pada peningkatan kunjungan wisatawan hingga peningkatan ekonomi kreatif masyarakat.

“Pelestarian alam dan perlindungan budaya lokal serta peningkatan kesejahteraan masyarakat ini harus kita dukung dan suksesi,” tukasnya.

Pada kesempatan yang sama PT. Palawi Risorsis melalui pengelola wisata De Djawatan Andhi Bekti dalam presentasinya dihadapan tim Ambassador Goes to Kampung KB juga menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan, dukungan dan supportingnya. 

Selanjutnya Andhi Bekti menceritakan dalam presentasinya, bahwa wisata de Djawatan ini dulunya merupakan bekas tempat yang dijadikan tempat Penimbunan Kayu (TPK) atau disebut “TPK Benculuk” oleh Perhutani KPH Banyuwangi Selatan sejak zaman kolonial Belanda dan adanya ratusan pohon trembesi ini sudah ada sejak dahulu.

Diterangkan pula oleh Andhi Bekti, bahwasanya umur pohon trembesi yang ada di De Djawatan sudah berusia ratusan tahun. Setelah berjalannya waktu, TPK Benculuk ini ditutup dan dialihkan di dekat hutan sekitar tahun 2016. Di Tahun 2018 Perhutani KPH Banyuwangi Selatan melakukan upaya untuk menjadikan bekas TPK Benculuk itu menjadi destinasi wisata rintisan yang diberi nama wisata de Djawatan.

“Kami menggandeng stakeholder untuk kerjasamanya dan melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaanya hingga kini berkembang pesat yang selanjutnya pengelolaannya dialihkan pada PT. Palawi Risorsis yang merupakan anak Perusahaan Perhutani,” terang Andhi Bekti.

Selanjutnya Kepala Pusat Pelatihan Internasional dan Kerjasama BKKBN Dr. Ukik Kusuma Kurniawan menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan PT. Palawi Risorsis, atas perkenannya menyambut tim Ambassador Goes to Kampung KB yang berasal dari 17 delegasi dari 12 Negara diantaranya Duta Besar (Dubes) Rumania, Thailand, Zimbabwe, Kenya, Finland, Uni Emirat Arab, Kanada, Australia, Singapura, Malaysia, dan utusan khusus Seychelles to ASEAN. 

“Saya terimakasih telah menjadi bagian yang pernah melihat keindahan ini serta cerita historisnya,” tandasnya.

Dubes Rumania Dan Adrian Balascu dan Dubes Thailand Prapan Disyatat sesaat menuliskan kesan dan pesan pada kanvas menyampaikan kekaguman atas keindahan wisata De Djawatan Banyuwangi yang langka. “Ini perlu dijaga dan dilestarikan, dan kami sangat senang berada disini bak dalam film “Lord Of The Rings,” terang Adrian Balascu dan Prapan Disyatat. (*)