TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Seorang anggota DPRD Kota Probolinggo, Jawa Timur, sukses picu kemandirian ekonomi. Melalui pemberdayaan janda dan sistem ekonomi mikro. Melalui upaya penguatan sektor ekonomi mikro itu, pandemi Covid-19 pun bisa dilalui dengan mudah.
Adalah Haris Nasution, politisi PDI Perjuangan, yang berhasil terapkan kemandirian ekonomi melalui cara itu. Di balik karakternya yang flamboyan dan tenang, lelaki yang akrab disapa Cak Yon ini, berperan aktif dalam penguatan ekonomi mikro di sekitar tempat tinggalnya.
Caranya adalah memberdayakan janda dan orang tua. "Mulanya mereka ini adalah pembantu rumah tangga yang putus asa. Karena sulit mendapat pekerjaan. Saya semangati, untuk bisa mencapai titik kemandirian ekonomi," tuturnya, di sebuah warung rujak, Senin (2/8/2021).
Dari situlah, para janda itu diberi semangat untuk berusaha. Mulai dari menumbuhkan rasa percaya diri pada yang bersangkutan. "Sering saya tanya, anda asli Madura, pasti ada bekal keterampilan yang bisa di maksimalkan. Misalnya jual rujak. Ya sudah, kami dukung," lanjut Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo ini.
Haris Nasution alias Cak Yon, Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Keterampilan itupun didukung sepenuhnya. Salah satunya berupa stimulus untuk modal awal. Namun yang terpenting adalah, dukungan moral untuk terus berusaha dan tidak putus asa. Hasilnya cukup memuaskan. Ada 9 janda penjual rujak yang berhasil dengan usahanya itu.
"Alhamdulillah, sekarang mereka sudah mandiri dan tidak berpikir pendek lagi. Mereka bisa bertahan hidup dan mandiri secara ekonomi," sebutnya.
Fatimah misalnya, janda 72 tahun ini sedari muda dulu memang sudah menjadi penjual rujak. Namun sempat mengalami kemunduran. Tepatnya ketika suaminya meninggal. Saat itu dirinya putus asa, dan berniat mencari pekerjaan lainnya.
Tapi melalui dukungan dari Cak Yon, kini usaha warung rujaknya bisa sukses. Bahkan menjadi primadona di kalangan menengah ke atas. Salah satu pelanggan, Hera mengatakan, sudah hampir sepuluh tahun berlangganan rujak di Mbok Fatimah. "Rujaknya sangat khas dan rasa tidak berubah sampai saat ini," ujarnya.
Upaya pemberdayaan ekonomi mikro ini, sudah berlangsung sejak sepuluh tahun terakhir. Salah satu kebiasaan unik yang dilakukan Cak Yon adalah mendatangi setiap warung rujak binaannya itu.
Bakul rujak binaan Cak Yon sukses lalu pandemi covid19. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Setiap kali datang, permasalahan apa yang menjadi kendala, selalu ditanyakan. Pandemi Covid-19 yang mendera negeri ini selama hampir dua tahun pun, terlewat dengan mudah.
Para bakul rujak ini tetap buka, dengan protokol kesehatan ketat. Setiap pembeli diwajibkan bermasker, disediakan tempat cuci tangan dan menjaga jarak. Bahkan saat pandemi mendera, pelanggan justru makin banyak. Sehingga mereka bisa bertahan dan sukses melalui sistem penguatan ekonomi mikro.
"Selain rasanya menggugah selera, pedasnya rujak ini menjadi buruan warga. Karena bisa menjadi salah satu penambah imun," kata Cak Yon, sapaan akrab Anggota DPRD Kota Probolinggo tersebut. (*)
Pewarta | : Ryan |
Editor | : Ronny Wicaksono |