TIMES JATIM, GRESIK – PT Smelting yang beroperasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur mendukung upaya pemerintah dalam melestarikan burung Elang Jawa di Cimungkad, Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam kegiatan tersebut, tim dari Taman Safari Indonesia menjabarkan detail mengenai seluk-beluk Elang Jawa kepada puluhan siswa SD dari beberapa sekolah di Kecamatan Kadudampit.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indra Exploitasia mengayakan populasi dk 62 kantong populasi, ada sekitar 100-500 pasang Elang Jawa di alam bebas.
"Rentang tengahnya 300 pasang, jadi setidaknya ada 600 ekor di alam bebas, nah ini trendnya meningkat. Seiring dengan upaya yang dilakukan Smelting dan Taman Safari diharapkan dapat semakin meningkatkan populasi," kata Indra, Jumat (27/5/2022).
Model konservasi Elang Jawa yang dikembangkan Taman Safari dan PT Smelting yaitu eksitu link to insitu, yakni pelestarian di luar habitatnya, kemudian dikembalikan ke habitat asli satwa tersebut.
Sementara itu Senior Manager General Affairs PT Smelting Sapto Hadi Prayetno menyampaikan, hutan damar di lokasi pusat edukasi konservasi Elang Jawa ini semakin menunjukkan tujuannya, sebagai wisata minat khusus, dan konservasi.
"Program kami ada juga pemberdayaan masyarakat di sini, sudah membentuk beberapa pokja Pokdarwis, Kami memberikan Mesin destilator di Desa Muara dua, membentuk tour guide, pelatihan kerajinan. Tujuannya bagaimana memberdayakan kawasan, untuk kemakmuran bersama," ujar Sapto.
Bagi Sapto, upaya pelestarian Elang Jawa dan sosialisasi konservasinya seperti mengulang sejarah Bartels yang pertama kali menemukan spesies Elang Jawa di Gunung Gede Pangrango dan membangun pusat konservasi di Cimungkad.
"Dalam waktu dekat, Elang Jawa yang sudah siap akan dilepas liarkan disini. Ada rencana bahwa kami akan mendukung konservasi yang lain. Ada rencana untuk pelepas liaran komodo juga," paparnya.
Dalam kesempatan itu PT Smelting membuka pusat kerajinan UMKM di Desa Cikahuripan Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Peresmian cafe, penjualan cendramata, dan oleh-oleh, dengan nama Saung Ka Bumi dilakukam Sekda Sukabumi, Ade Suryaman. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |