TIMES JATIM, SIDOARJO – SMPN 1 Taman Sidoarjo menjadi Sekolah Toleransi pertama di Indonesia. Deklarasi Sekolah Toleransi SMPN 1 Taman tersebut menjadi kado istimewa karena berbarengan dengan peringatan HUT ke-60 sekolah yang didirikan pada tahun 1962 tersebut.
Henri Nurcahyo, Ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan kepada TIMES Indonesia mengungkapkan jika pencanangan Sekolah Toleransi ini merupakan puncak program Cinta Budaya Cinta Tanah Air (CBCTA) dari Komunitas Seni Budaya BrangWetan sejak 2020. SMPN 1 Taman, Sidoarjo menjadi salah satu sekolah penerima manfaat.
"Empat sekolah lain yang menjadi penerima manfaat dan sudah mencanangkan Deklarasi Sekolah Toleransi adalah SMPN 1 Waru, SMPN 1 Gedangan, SMAN 1 Gedangan, dan MA Nurul Huda Sedati," kata Henri, Sabtu (17/12/2022).
Henri menambahkan dengan demikian sebutan Sekolah Toleransi bukan sebuah klaim yang tiba-tiba, bukan hadiah dari siapapun, termasuk dari pemerintah, tetapi sudah melalui proses yang panjang.
Penandatangan piagam Sekolah Toleransi SMPN 1 Taman, Sidoarjo disaksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo serta penyerahan Surat Keputusan Sekolah Toleransi dari Komunitas BrangWetan. (Foto: dok BrangWetan)
"Sekolah Toleransi bukan klaim, bukan hadiah siapapun. Tetapi Sekolah Toleransi SMPN 1 Taman Sidoarjo sudah melalui proses yang panjang dalam penerapan toleransi di sekolah ini," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Dr. Netty Lastiningsih, Kepala Bidang Penjamin Mutu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sidoarjo, bahwa yang utama bukan produk tapi bagaimana proses menuju hal itu, karena ada imajinasi dan rasa penasaran sehingga menghasilkan suatu karya, dalam hal ini Sekolah Toleransi.
"Tujuan utamanya adalah penguatan karakter dan berpikir kritis, yang menjadi salah satu tolok ukur Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka," katanya.
Netty melanjutkan jika anak-anak di masa mendatang menghadapi persoalan yang lebih kompleks. Peran guru dan orangtua sangat besar dalam hal ini.
"Pada usia yang ke 60 merupakan usia yang matang, karena itu diharapkan SMPN 1 Taman melakukan diseminasi dan mampu memberi teladan bagi sekolah lainnya. Dengan Sekolah Toleransi, apalagi tahun depan SMPN 1 Taman ini, juga menjadi Sekolah Penggerak," paparnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Taman, Dra. Masroh Hidayati, menegaskan jika jika pendidikan toleransi sudah diterapkan disekolah yang dia pimpin tersebut. Saat ini lanjutnya, SMPN 1 Taman jumlah murid sebanyak 1.100 lebih dari kelas 1 hingga kelas 3.
"Motto SMPN 1 Taman yakni 'Beriman, Bartakwa, Mandiri, Peduli Lingkungan' . Dengan motto tersebut kami bertekad untuk terus maju dalam mengawal anak didik menyongsong masa depan. Ketika sudah melangkah ke depan kami pantang menghela surut belakang," ungkap Masroh.
"Semoga dengan deklarasi Sekolah Toleransi SMPN 1 Taman, Sidoarjo, kami bisa menularkan kesemua Sekolah maupun lembaga pendidikan di Kota Delta," sambungnya.
MoU Sekolah Toleransi SMPN 1 Taman, Sidoarjo bersama Komunitas Seni Budaya, BrangWetan disaksikan Dinas (Foto: dok BrangWetan)
Perlu diketahui, Deklarasi Sekolah Toleransi ini dilakukan dengan penandatanganan piagam oleh Kepala SMPN 1 Taman, Dra. Masroh Hidayati, MPd, ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan Henri Nurcahyo dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo.
Juga dilakukan penyerahan Surat Keputusan Sekolah Toleransi dari Komunitas BrangWetan. Para Alumni SMPN 1 Taman juga ikut hadir dalam deklarasi ini, serta dari Polresta Sidoarjo yang diwakili Kapolsek Taman, Sidoarjo.
Tak hanya itu, Anggota DPRD Komisi B Kabupaten Sidoarjo yang membidangi Pendidikan juga menyaksikan Deklarasi SMPN 1 Taman Sidoarjo sebagai Sekolah Toleransi pertama di Indonesia Oleh BrangWetan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: SMPN 1 Taman Sidoarjo Diresmikan Jadi Sekolah Toleransi Pertama di Indonesia
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Ronny Wicaksono |