TIMES JATIM, PACITAN – Demi melestarikan budaya, Pemerintah Desa atau Pemdes Gedompol, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menggelar adat bersih desa dengan ritual ruwatan pagelaran wayang beber, Minggu malam (3/10/2021).
Kades Gedompol, Susanto menyampaikan acara bersih desa yang dikemas dengan upacara adat beserta rangkaian budaya ini memang telah menjadi wasilah secara turun-temurun tiap tahunnya.
"Seperti malam ini, kami sengaja melaksanakan upacara adat bersih desa dengan ruwatan Wayang Beber," katanya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Susanto menambahkan prosesi acara dimulai dari kirab tokoh adat dan para peserta kirab sebagai pembuka upacara.
"Tadi kita sama-sama menyaksikan bagaimana prosesi awal upacara adat dengan kirab para tokoh adat yang membuka upacara ruwatan," imbuhnya.
Upacara kirab mengawali suasana sakral upacara adat bersih desa oleh tokoh adat setempat. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Lebih lanjut, Kades yang selalu berinofasi membangun desanya tersebut menilai upacara adat seperti ruwatan memang sangat perlu dilakukan, bukan hanya itu namun lebih kepada permohonan kesemalatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Bagi kami, adat ruwatan ini sangat penting dilakukan, selain melestarikan budaya, ada hal yang menjadi niat pokok kami yaitu memohon keselamatan kepada Tuhan dengan cara dan tradisi yang ada," ungkapnya kepada TIMES Indonesia.
Selain itu, Susanto berharap setelah digelarnya ruwatan, masyarakat Desa Gedompol diberikan segala kebaikan dan kemajuan dalam segala hal.
"Harapan kami, Desa Gedompol dijauhkan dari mara-bahaya dan menjadi lebih maju," ucapnya mengakhiri.
Sementara itu, Dalang Wayang Beber, Tri Hartanto menyebut jika semua Wayang yang ia miliki memang khusus untuk peruwatan dan adanya hanya di Dusun Karangtalun, Desa Gedompol.
"Untuk acara ruwatan seperti ini, gulungan wayangnya yang asli. Di sisi lain Wayang Beber ini berfungsi sebagai punden, yang melambangkan wujud kesakralan adat yang tertanam pada diri kami masyarakat Gedompol," terangnya.
Kades Gedompol, Susanto saat memberikan sambutan kepada undangan yang hadir termasuk Camat Donorojo, Muspincan dan jajaran, Koramil dan Polsek Donorojo. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Dalang muda yang mengaku keturunan asli ke-14 itu juga mengatakan sekilas proses masuknya Wayang Beber di Pulau Jawa sudah ada sebelum zaman Kerajaan Majapahit.
"Malah pada zaman Jayabaya Wayang Beber sudah ada dan menjadi rujukan lahirnya Wayang Kulit di masa Kerajaan Demak Bintoro," jelasnya terkait upacara adat bersih desa dengan ruwatan Wayang Beber di Desa Gedompol, Pacitan. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Irfan Anshori |