TIMES JATIM, KEDIRI – Anggota DPRD Kota Kediri Choirudin Mustofa menekankan pentingnya peningkatan sosialisasi aturan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan).
Wakil rakyat asal fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) itu menyebut sektor layanan kesehatan dan pendidikan menjadi dua hal yang sering dikeluhkan warga yang mengikuti jaring aspirasi masyarakat (jasmas). "Jadi ada beberapa masyarakat mengeluhkan hal tersebut," tutur Choirudin Mustofa, Sabtu, (24/05/2025).
Sebagian besar masyarakat beranggapan dengan membayar iuran bulanan, akan mendapatkan layanan kesehatan secara gratis tanpa batasan. Namun tidak semua jenis penyakit atau tindakan medis ditanggung oleh BPJS. Ada kalanya masyarakat baru mengetahui adanya prosedur dan aturan berobat saat terjadi hal-hal yang tidak sesuai harapan.
Apalagi, seperti diketahui BPJS Kesehatan dalam waktu dekat akan menerapkan aturan baru. Mas Tofa, sapaan akrab Choirudin Mustofa, menyampaikan bahwa hal ini menjadi perhatian serius DPRD Kota Kediri, terutama Komisi C yang membidangi sektor kesehatan dan pendidikan. Ia berharap BPJS Kesehatan bisa jemput bola, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Perlu ada evaluasi khususnya memang dari BPJS sendiri. Juga harus meningkatkan sosialisasi dan pemahaman ke masyarakat," tegasnya.
Mas Tofa menuturkan, BPJS Kesehatan harus memberikan pemahaman masyarakat mengenai prosedur, kelengkapan dokumen, dan tahapan berobat dengan diperjelas agar tidak menimbulkan kebingungan, terlebih dalam kondisi darurat.
"Bagaimana prosedur, bagaimana langkah-langkah masyarakat ini ketika berobat. Ini langkahnya seperti apa atau harus membawa kelengkapan seperti apa. Nah ini mungkin lebih ditingkatkan lagi supaya masyarakat ini tidak bingung," tambahnya.
Ia menambahkan, jika BPJS Kesehatan ingin meningkatkan kepercayaan dan pemahaman masyarakat, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah membuka ruang komunikasi yang lebih intens dan terbuka.
Dengan begitu, masyarakat tidak lagi merasa bingung dan kecewa saat terjadi hal yang tidak sesuai harapan. “Kita ingin BPJS hadir bukan hanya sebagai penjamin layanan, tapi juga sebagai mitra informasi bagi masyarakat. Edukasi itu penting agar tidak terjadi miskomunikasi," jelasnya lagi.
Sementara di sektor pendidikan, dengan momen penerimaan siswa baru telah tiba, masyarakat berharap agar anaknya bisa menempuh pendidikan di sekolah negeri.
"Karena mungkin di sekolah swasta, ada biaya yang mungkin lebih besar. Jadi masyarakat berharap anak-anak mereka bisa melanjutkan di sekolah negeri," ujarnya.
Choirudin Mustofa mengungkapkan kegiatan jasmas dilakukan di sejumlah tempat di wilayah Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. "Di Ketami, kemudian Bawang, lalu di Pesantren. Kemarin juga di dua tempat, Pakunden dan lingkungan Bence," jelasnya.
Melalui kegiatan jasmas ini, ia menyebut pihaknya bisa lebih tahu potret secara langsung bagaimana mungkin dampak dari kebijakan, kebijakan dari pemerintah ataupun kondisi-kondisi yang update sekarang.
"Seperti SPMB terus kemudian kesehatan. Ini kita bisa memotret secara langsung tidak hanya mendengar dari perangkat-perangkat mungkin RTRW atau lurah atau camat. Kita bisa tahu langsung dari masyarakat secara langsung," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |