TIMES JATIM, SURABAYA – Telkom Regional V Jawa Timur, Bali dan Nusra terus berkomitmen melakukan pemeliharaan jaringan kabel, termasuk benah-benah jaringan kabel yang semrawut dan posisinya tumpeng tindih dengan milik provider lainnya.
Tujuan benah-benah ini adalah untuk menjaga dan mempertahankan kondisi dan kualitas jaringan kabel yang semrawut tetap terjaga walaupun secara teknis kabel tersebut tetap beroperasi dengan baik.
Deputy Executive Vice President Telkom Regional V Jatim Bali Nusra, Ambari mengatasi, bahwa kerapian jaringan di lapangan sangat mempengaruhi citra Telkom di masyarakat.
Keindahan dan kerapian jaringan mutlak harus diperhatikan oleh Telkom sebagai estetika jaringan yang perlu diperindah dan dirapikan. Apalagi untuk jaringan kabel yang ada di tengah kota besar. Semakin indah dan rapi jaringan di jalan raya, maka citra Telkom akan semakin bagus di masyarakat.
Tidak hanya itu, jaringan yang rapi lebih mudah untuk di maintenance. Telkom sebagai penyedia layanan internet perlu menjaga kualitas layanan dalam memberikan layanan terbaik untuk seluruh stakeholder.
Ambari menjelaskan, kualitas layanan dan infrastruktur yang handal adalah kunci untuk memberikan best-in-class customer experience. Motto tersebut menjadi pondasi untuk berjalannya bisnis digital platform dan digital service serta mendukung shifting menuju InfraCo.
Teknisi Telkom Regional V melakukan perapian jaringan kabel di Surabaya, Kamis (19/1/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Benah-benah jaringan yang dilakukan Telkom ini sekaligus juga merupakan Gerakan Peduli Infrastruktur untuk program penguatan engagement dengan seluruh pengelola infrastruktur di Telkom Regional, Witel dan Kandatel serta anak perusahaan.
“Tujuannya agar Telkom lebih fokus terhadap upaya sistematis mencapai performansi infrastruktur yang excellent. Infrastruktur yang excellent merupakan key resource untuk kemenangan seluruh bisnis Telkom Group," kata Ambari, Kamis (19/1/2023).
Program benah-benah jaringan Telkom dilakukan secara bergantian antar STO prioritas jaringan unspek terbanyak dengan melibatkan Teknisi Maintenance Telkom Akses serta didampingi oleh PIC Maintenance di seluruh area Telkom Jatim Bali Nusra, termasuk Telkom di Area Surabaya Timur (SBT) dan Telkom Surabaya Barat (SBB).
Masih kata Ambari, mengingat saat ini pemilik kabel telekomunikasi di Surabaya adalah multi operator dan tidak hanya Telkom, maka perlu kolaborasi dan gerakan yang sama dari seluruh operator Telekomunikasi yang ada di Surabaya.
“Telkom mendukung program penataan dengan penyediaan jaringan utilitas bersama yaitu Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) seperti yang sudah dilakukan di beberapa ruas jalan di Jakarta," kata Ambari kembali.
Pembenahan jaringan yang dilakukan Telkom menyasar ODP yang tidak standar, penurunan kabel yang tidak digunakan lagi serta penggantian DC (drop cable) yang ada sambungannya.
“Pengerjaan pembenahan jaringan harian dilakukan secara kontinyu dengan prioritas pengerjaan Proactive Maintenance (Proman), data underspek, pendataan dan perapihan ODP yang tidak standar dan juga rencana pemberlakuan pemeliharaan Alpro metode Rescue," tegas Ambari.
Diketahui, sejumlah jaringan kabel operator telekomunikasi memang nampak tumpang tindih di sejumlah area kota besar seperti Surabaya. Walaupun secara teknis tidak mengganggu operasi penyediaan layanan, namun Telkom Regional V Jawa Timur, Bali dan Nusra terus berkomitmen melakukan pemeliharaan. Tujuan benah-benah ini adalah untuk menjaga dan mempertahankan kondisi dan kualitas jaringan kabel yang semrawut tetap terjaga walaupun secara teknis kabel tersebut tetap beroperasi dengan baik.
Keindahan dan kerapian jaringan mutlak harus diperhatikan oleh Telkom Regional V Jawa Timur, Bali, dan Nusra sebagai estetika jaringan yang perlu diperindah dan dirapikan. Apalagi untuk jaringan kabel yang ada di tengah kota besar. Semakin indah dan rapi jaringan di jalan raya, maka citra Telkom akan semakin bagus di masyarakat. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Irfan Anshori |