https://jatim.times.co.id/
Berita

Songsong 5 Abad, Tradisi Sanggring Kolak Ayam Terus Dilestarikan di Gresik

Rabu, 03 April 2024 - 20:33
Songsong 5 Abad, Tradisi Sanggring Kolak Ayam Terus Dilestarikan di Gresik Warga didominasi laki-laki saat memasak sajian Kolak Ayam, kuliner khas akhir ramadan asal Desa Gumeno Gresik (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMES JATIM, GRESIK – Tradisi Sanggring Kolak Ayam di Kabupaten Gresik Jawa Timur terus dilestarikan. Konon, kuliner ini sudah berusia 5 abad, sejak era Sunan Dalem.

Sunan Dalem merupakan salah satu dari putra Sunan Giri hingga kini dipegang teguh dan dilestarikan oleh warga Desa Gumeno.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah semarak menyongsong 5 abad Sanggring atau kolak ayam. Tradisi ini disajikan saat buka puasa tiap malam 23 ramadan.

Tradisi sanggring di Desa Gumeno, kata Wabup bahkan telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).

"Yang kini sudah menginjak 499 tahun dan masih dilestarikan hingga saat ini," katanya, Rabu (3/4/2024).

Wabup menuturkan, sejarah kolak ayam bermula saat Sunan Dalem, putra kedua Sunan Giri ketika membangun masjid untuk menyebarkan agama islam, mengalami sakit. Tidak diketahui jenis penyakitnya, dan tak ada satu pun jenis obat yang mampu menyembuhkan Sunan Dalem.

"Sanggring berasal dari kata, Sang dan Gring. Sang yang artinya raja/penggedhe dan Gring yang berarti gering atau sakit. Jadi, Sanggring mempunyai arti kurang lebih, raja yang sedang sakit," tuturnya.

Hingga suatu hari, di malam dua puluh tiga ramadhan, Sunan Dalem memutuskan untuk shalat istikharah dan akhirnya sunan dalem mendapat petunjuk dari Allah SWT.

Kemudian, Sunan Dalem lantas meminta para santrinya untuk menyiapkan ayam jago kampung ke masjid untuk dipotong dan dimasak menjadi kolak ayam.

"Ajaibnya setelah menyantap hidangan kolak ayam yang bahannya dicampur dengan rempah rempah tersebut. Akhirnya Sunan Dalem berangsur sembuh dari penyakitnya," ungkap wabup.

Dikatakan, selain menjadi warisan budaya tak benda asal Kabupaten Gresik, kuliner ini juga dipercaya sebagai obat dari segala penyakit.

Sehingga sampai hari ini masyarakat masih melestarikannya, dengan harapan semoga siapa saja yang memakan Sanggring akan mendapat kesembuhan dari penyakit yang di derita.

"Ini sebuah tradisi yang baik, mengingatkan bagaimana perjuangan Sunan Dalem dalam mensyiarkan agama Islam. Ini kita teruskan, mudah-mudahan membangkitkan motivasi kita agar tidak menyerah dalam kondisi apapun," kata Wabup.

Sementara, Kepala Desa Gumeno Ahmad Fathoni mengatakan, untuk melestarikan tradisi ini, warga Desa Gumeno selalu melibatkan generasi muda dalam setiap kegiatan. 

Anak-anak yang ada di desa diberikan wawasan seputar tradisi kolak ayam. Sehingga menjadi suatu tradisi yang diharapkan bakal terus bertahan di tengah gerusan kemajuan Gresik sebagai kota industri.

"Untuk pelaksanaan tahun ini, menghabiskan 254 ekor ayam. Kemudian ada sekitar 3200 porsi (kolak ayam) yang kami sediakan untuk takjil berbuka puasa,"singkatnya.

Kegiatan semarak menyongsong 5 abad Sanggring Kolak Ayam Gumeno Gresik juga dimeriahkan oleh kehadiran juara Qori InternasionalSayyid Zulfikar Assyaibani. (*)

 

Pewarta : Akmalul Azmi
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.