https://jatim.times.co.id/
Berita

Memaknai Hari Musik Nasional, Bangkitkan Lagi Kejayaan Barometer Musik di Kota Malang

Rabu, 09 Maret 2022 - 18:46
Memaknai Hari Musik Nasional, Bangkitkan Lagi Kejayaan Barometer Musik di Kota Malang Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko saat mengunjungi MMI Kota Malang di momen Hari Musik Nasional, Rabu (9/3/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES INDONESIA)

TIMES JATIM, MALANG – Kota Malang yang dianggap sebagai barometer musik Nasional setelah Kota Bandung, nampaknya saat ini stigma tersebut sudah mulai memudar.

Bertepatan dengan hari kelahiran pencipta lagu kebangsaan Indonesia, Woge Rudolf Soepratman yang telah ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko mengunjungi Museum Musik Indonesia (MMI) Kota Malang.

Dalam kunjungannya, ia melihat berbagai alat musik bersejarah hingga rilisan-rilisan fisik di era keemasan rock di Kota Malang pada waktu itu.

MMI sendiri memiliki lebih dari 40 ribu koleksi rekaman sebagai catatan perkembangan musik tanah air. Bahkan, terdapat juga catatan kejayaan musik rock Kota Malang yang kini dianggap telah memudar.

Pria yang akrab disapa Bung Edi mengakui bahwa di era keemasan musik, khususnya genre rock membawa Kota Malang menempati urutan kedua sebagai barometer musik nasional.

"Kota Malang pernah dijadikan barometer musik rock tanah air. Saat itu seluruh stakeholder musik rock di Malang ini memberikan dukungan. Musisinya memberika karya terbaik dan penggemarnya punya penilaian musik yang sangat bagus," ujar Bung Edi, Rabu (9/3/2022).

Ia menceritakan, kejayaan musik rock Kota Malang, ditandai dengan sejarah lokasi gelaran musik yang sangat ikonik, yakni Pulosari bawah tanah. Bung Edi menyebutkan, kala itu di era Pulosari bawah tanah, musisi atau grub band nasional saat tampil di Kota Malang, bisa menjadi tolok ukur kesuksesannya.

MMI-Kota-Malang-2.jpg

Hal itu karena, jika warga Kota Malang saat melihat pertunjukan musisi tersebut dianggap jelek, dipastikan kiprah musik grup band atau musisi tersebut tak akan dipandang secara nasional.

"Grup band ketika tampil di Malang dan diterima baik oleh masyarakat Malang, biasanya ditempat lain juga akan sukses. Tetapi tidak sedikit musisi yang dinilai kurang baik di Malang, dia tidak berkembang di tempat lain. Karena selera masyarakat Malang saat itu sangat tinggi," ungkapnya.

Di moment hari musik nasional ini, Bung Edi berharap kiprah kejayaan Kota Malang sebagai barometer musik nasional bisa kembali terangkat.

"Maka dari itu, kita sebagai pemerintah terus berupaya memberi ruang bagi para musisi lokal (Kota Malang). Seperti Kayutangan kita beri ruang ekspresi di sana, meski saat ini masih pandemi (Covid-19). Kita harap ini bisa kembali kita raih (barometer musik nasional)," katanya.

Sementara itu, Pendiri MMI Kota Malang, Hengki Herwanto menilai saat ini dunia permusikan di Kota Malang memang sedang memudar. Apalagi, sebenarnya saat ini banyak sekali musisi lokal yang mempunyai jam terbang tinggi tapi minim dilirik. Hal itu yang sebenarnya ia sayangkan.

"Banyak musisi dengan kiprah luar biasa di kancah internasional, tapi di Kota Malang sendiri kurang. Misalnya Nova Ruth yang sudah pernah tampil di 5 benua. Sebelum pandemi, dia bisa tampil di 100 pentas musik di berbagai negara," bebernya.

Selanjutnya ada Wukir Suryadi yang pernah menciptakan instrumen musik dengan bambu. Bahkan Sylvia Saartje, rocker perempuan pertama yang tenar di Indonesia lahir di Kota Malang. "Jadi sebenarnya kualitas musik di Kota Malang ini luar biasa. Namun, saat ini sudah mulai memudar," imbuhnya.

Di sisi lain, Hengki juga berharap kepada Pemerintah Kota Malang untuk bisa mendorong siswa-siswi atau pelajar untuk dapat berkunjung ke Museum Musik Indonesia.

Selain menambah wawasan, juga bisa menggeliatkan ekonomi yang selama ini dibangun Kota Malang. "Rencana para pelajar untuk diwajibkan ke MMI ini bagus. Kita sambut baik. Semoga itu terealisasi dan kita siap wadahi," tandasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.