TIMES JATIM, SURABAYA – Operasi evakuasi penyelamatan korban reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, memasuki hari kelima. Hingga kini, sejumlah orang tua santri masih diliputi rasa cemas menanti kepastian kabar anak-anak mereka.

Di sisi lain, Tim SAR gabungan dalam dua hari terakhir terus melakukan evakuasi menggunakan alat berat crane di lokasi kejadian. Sejauh ini, tercatat sudah ada delapan korban meninggal dunia akibat tragedi memilukan di Ponpes Al-Khoziny.

Salah satu wali santri, Lutfi Andik, asal Surabaya, masih mencari keberadaan putranya, Azam Habibi. Lutfi mengaku sebelumnya sempat mendapat kabar dari pihak pondok bahwa anaknya telah pulang.

Namun, setelah ia menelusuri posko pencarian hingga ke sejumlah rumah sakit rujukan, keberadaan Azam belum juga ditemukan.

“Saya sudah tanya ke pihak pondok, katanya anak saya sudah pulang. Tapi setelah saya cari ke posko dan rumah sakit, sampai hari ini belum ada kepastian. Saya hanya berharap anak saya segera ditemukan,” tutur Lutfi dengan suara bergetar, Jumat (3/10/2025).

Situasi ini semakin menambah duka bagi keluarga santri. Hingga hari kelima pencarian, Tim SAR gabungan masih berupaya mengevakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan. (*)