TIMES JATIM, SIDOARJO – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, tim penyelamat harus bekerja penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko baru saat evakuasi korban di Ponpes Al Khoziny.
Kompleksitas reruntuhan membuat pencarian korban berjalan lambat.
"Selama 24 jam tim gabungan bekerja. Kenapa dari kemarin hingga hari ini baru bisa mengevakuasi tiga korban, karena bangunan ini empat lantai. Para korban berada di lantai bawah, sementara material reruntuhan menumpuk dari atas. Jadi prosesnya tidak bisa tergesa-gesa,” kata Suharyanto di lokasi, Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, upaya evakuasi dilakukan dengan cara memotong material bangunan secara bertahap. Balok-balok beton besar harus dipotong sebelum diangkat dengan alat berat.
“Petugas bukan tidak bekerja, tetapi mereka bekerja sepenuh hati, perlahan, dan memastikan keamanan. Hasilnya, tiga jenazah berhasil dievakuasi hari ini,” ujarnya.
Suharyanto menambahkan, analisis kondisi reruntuhan tidak bisa hanya dengan pengamatan kasat mata.
“Diperlukan keahlian tim teknis yang berada di lokasi untuk memastikan jalannya evakuasi tetap aman,” tegasnya.
"Keselamatan tim penyelamat, lanjut dia, juga menjadi prioritas,"sambung Suharyanto
Ia memperkirakan masih ada korban lain yang bisa ditemukan.
“Kami hanya butuh waktu. Hari ini proses evakuasi bisa lebih cepat daripada kemarin karena sudah mencapai titik-titik yang diperkirakan ada korban. Mudah-mudahan hingga malam ini atau besok, evakuasi bisa selesai,” harapnya.
BNPB memastikan, perkembangan proses evakuasi akan terus diperbarui kepada publik. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |