TIMES JATIM, GRESIK – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Gresik menunjukkan komitmennya mendukung upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada 2028.

Bersama Pemkab Gresik dan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA), organisasi kepemudaan itu akan menggelar skrining massal sebagai langkah deteksi dini penyakit TBC.

Melalui audiensi dengan Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif pada Selasa (26/8/2025), Pemuda Muhammadiyah menegaskan kesiapannya menjadi mitra strategis dalam program eliminasi TBC.

Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Gresik, Falaq Fazarudhin, menyampaikan bahwa isu kesehatan kini menjadi prioritas utama organisasi. Apalagi, sudah menjadi program kerja yang telah disepakati bersama.

“Kamo telah bertransformasi menjadi lembaga inklusif. Program kerja kami bukan hanya untuk kader, tetapi berorientasi pada masyarakat luas. Kami melihat isu kesehatan adalah kunci keberhasilan pembangunan suatu daerah, dan TBC adalah salah satu masalah utama yang harus segera ditangani,” jelas Falaq.

Sebagai bentuk nyata, Pemuda Muhammadiyah bersama komunitas YABHYSA Peduli TBC dan jaringan Puskesmas akan melaksanakan skrining TBC serentak pada September 2025.

"Teknisnya relawan akan melakukan kunjungan langsung ke rumah pasien untuk edukasi serta pemberian obat pencegahan bagi kontak erat TBC," ujarnya.

Sementara itu, Wabup dr Alif menyambut baik kolaborasi antara organisasi kepemudaan dan pemerintah daerah dalam eliminasi TBC. Ia berharap upaya ini bagian dari memutuorantai penularan.

"Harapannya, langkah ini bisa memutus rantai penularan dan mengurangi angka kasus di Gresik,” tambahnya.

Suami dr Sinta Puspitasari ini pun memberikan apresiasi penuh atas langkah kolaboratif ini. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pemuda muhammadiyah yang proaktif dalam kampanye ini.

“Terima kasih kepada Pemuda Muhammadiyah yang telah mendukung agenda eliminasi TBC di Gresik. Kita butuh dukungan semua pihak, termasuk komunitas pemuda. Dengan gotong royong, sehingga target Gresik Eliminasi TBC 2028 bisa tercapai,” tegasnya.

Sementara itu, kegiatan skrining TBC serentak ini diharapkan menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran masyarakat, bahwa pencegahan dan pengobatan dini adalah kunci.

Lebih dari itu, kehadiran Pemuda Muhammadiyah bersama YABHYSA menjadi bukti bahwa peran pemuda tidak hanya di ruang sosial dan politik, tetapi juga di garda depan kesehatan masyarakat. (*)