TIMES JATIM, JAKARTA – Pada Kamis, 20 November 2025, Fátima Bosch dari Meksiko berhasil mengalahkan lebih dari 130 peserta dari berbagai negara dan teritori untuk meraih mahkota Miss Universe 2025. Penobatan berlangsung di Impact Challenger Hall, Bangkok, Thailand, dengan mengusung tema "The Power of Love".

Kemenangan Bosch ini tidak lepas dari berbagai kontroversi yang melanda penyelenggaraan Miss Universe tahun ini. Beberapa minggu sebelumnya, eksekutif penyelenggara Nawat Itsaragrisil mendapat sorotan setelah memarahi Bosch secara terbuka karena diduga menolak berpartisipasi dalam sesi foto.

Kontroversi dan Solidaritas Peserta

Dalam insiden yang terekam video dan viral tersebut, Itsaragrisil terus mengkritik Bosch meski dia telah membantah tuduhan. Insiden ini memicu solidaritas tinggi di antara peserta lain, di mana beberapa kontestan memilih mengikuti Bosch meninggalkan ruangan sebagai bentuk dukungan.

Presiden Miss Universe Organization Raul Rocha Cantu kemudian merespons insiden ini dengan pernyataan video yang menyatakan solidaritas dan dukungan untuk semua wanita. "Sayangnya, Nawat telah melupakan makna sebenarnya dari menjadi tuan rumah yang genuine," kata Rocha.

Kontroversi Juri dan Perombakan Panel

Kontroversi lain muncul ketika salah satu juri resmi, Omar Harfouch, mengundurkan diri beberapa hari sebelum kompetisi. Dia mengklaim adanya juri dadakan yang dibentuk untuk memilih 30 finalis dari 136 negara peserta.

Harfouch menyatakan bahwa tidak ada juri resmi yang hadir saat pemilihan dilakukan dan hasilnya dirahasiakan. Dia juga menuding adanya potensi konflik kepentingan dalam panel tidak resmi tersebut.

Menanggapi hal ini, Miss Universe Organization membantah klaim Harfouch dan menegaskan bahwa semua evaluasi kompetisi mengikuti protokol MUO yang telah ditetapkan.

Bosch akhirnya berhasil melewati semua kontroversi dan dinobatkan sebagai pemenang, menggantikan Victoria Kjær Theilvig dari Denmark yang memenangkan Miss Universe 2024. Theilvig sendiri tercatat sebagai pemenang pertama dari Denmark dalam sejarah Miss Universe.

Kemenangan Bosch ini menjadi bukti ketangguhan dan profesionalismenya dalam menghadapi berbagai tantangan sebelum dan selama kompetisi berlangsung, sekaligus menegaskan posisi Meksiko dalam peta dunia kecantikan internasional. (*)