TIMES JATIM, MALANG – Menjelang rencana aksi unjuk rasa di Kota Malang, sejumlah organisasi mahasiswa memutuskan untuk menarik diri dan tidak ikut serta. 

Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan situasi keamanan, potensi kericuhan, serta beredarnya informasi provokatif yang dinilai berisiko memicu konflik di lapangan.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Malang secara resmi mengimbau kadernya untuk tidak ikut serta. Sikap itu tertuang dalam surat bernomor 496.PC-XLVII.V-04.02.01.377.A-1.08.2025, tertanggal 31 Agustus 2025.

Dalam imbauan tersebut, PC PMII Kota Malang meminta kader menjaga sikap kritis, namun menolak terlibat dalam kericuhan dan perusakan fasilitas umum. 

“Tidak turut serta dalam kericuhan serta perusakan terhadap fasilitas umum. Selalu menjaga keselamatan baik secara pribadi maupun sahabat seperjuangan di PMII,” bunyi surat tersebut.

Sikap serupa juga diambil Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya. Koordinator BEM Malang Raya, Gilang Dalu mahasiswa UMM itu menegaskan pembatalan instruksi turun ke jalan dilakukan untuk mengutamakan keselamatan mahasiswa dan masyarakat.

“Demi mengutamakan keselamatan mahasiswa dan masyarakat, BEM Malang Raya menilai langkah taktis yang terbaik saat ini adalah menahan diri dan saling menjaga satu sama lain,” ujarnya dalam keterangan resmi BEM Malang Raya. 

HMI Turun Aksi

Meski begitu, aksi tetap akan berlangsung. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang memastikan akan turun ke jalan. Aksi dijadwalkan Senin, 1 September 2025 dengan titik kumpul di Markas HMI Cabang Malang.

“Poster yang beredar ada kesalahan, tetapi aksi tetap dilaksanakan,” tegas Ketua Umum HMI Cabang Malang, Mirdan Idham, saat dikonfirmasi TIMES Indonesia melalui pesan singkat.

HMI Cabang Malang menyampaikan tiga tuntutan utama dalam aksi tersebut:

1. Memakzulkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

2. Membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

3. Mencopot Kepala Kepolisian RI (Kapolri).

Sampai berita ini ditulis, informasi terakhir yang diterima TIMES Indonesia menyebutkan massa HMI Cabang Malang sudah bersiap menuju kantor DPRD Kota Malang sebagai titik utama penyampaian aspirasi mereka. (*)