TIMES JATIM, MALANG – Mata kecil ini, mulut kecil ini, akan melakukan perkara yang besar. Tangan kecil ini, kaki kecil ini, akan melakukan perkara yang besar, sebuah lagu sekolah minggu menjadi pembuka perayaan Natal sederhana di sebuah ruangan kecil di SD Iman Kalam Agung (SD IMKA Malang ) pada Kamis (18/12/2025).
Kesederhanaan tak mengurangi makna Natal di Sekolah Dasar yang terletak di Jalan Lematang 14A Kota Malang ini. Di tengah keterbatasan jumlah siswa dan fasilitas, suasana hangat dan penuh sukacita justru terasa kuat saat sekolah ini merayakan momen Natal bersama.
Hanya memiliki 16 siswa yang terbagi dalam kelas 1 hingga 6, perayaan Natal di SD IMKA berlangsung sederhana, namun sarat nilai kebersamaan dan spiritualitas. Anak-anak mengikuti rangkaian kegiatan rohani seperti pujian, mendengarkan firman Tuhan, menonton film animasi kisah lahirnya Yesus Kristus hingga tukar kado menjadi momen paling ditunggu dan menghadirkan senyum kebahagiaan para murid.

Kepala Sekolah SD IMKA, Ita Agustin Nirmala menyampaikan bahwa Natal tahun ini dirayakan dengan penuh rasa syukur. Meski sederhana, semangat anak-anak menjadi penguat bagi seluruh tenaga pendidik.
“Kami rayakan Natal dengan apa adanya. Walaupun siswa hanya 16 anak, mereka sangat antusias dan penuh sukacita. Itu yang paling penting bagi kami,” ujarnya.
Meski tengah ditempa persoalan penggunaan gedung sekolah yang megharuskan mereka pindah, Ita mengaku tetap optimis untuk bisa melayani anak-anak didiknya yang berasal dari anak-anak yatim, panti asuhan hingga anak-anak yang tidak mampu dengan baik.

“Mudah-mudahan natal ini tidak menjadi yang terakhir di sekolah ini. Harapan saya, kita tetap ada di sini. Saya yakin SD IMKA masih akan terus berjalan dan tetap melayani anak-anak,” tegasnya.
Ketua Yayasan IMKA, Dra. Rr. Boedikoesoemaningdijah, turut memberikan pesan penuh makna kepada para siswa, guru, orang tua, dan para donatur yang setia mendukung keberlangsungan sekolah.
“Anak-anak yang terkasih, kepala sekolah, bapak ibu guru, para donatur, dan orang tua murid, Tuhan Yesus lahir di tempat yang sangat sederhana. Sekolah ini juga sederhana, tapi kalian harus tetap optimis dan bersemangat belajar,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa keterbatasan fasilitas bukan penghalang untuk bermimpi dan meraih cita-cita.
“Tidak perlu fasilitas mewah. Yang penting kalian belajar dengan suka cita, jangan menyerah, dan terus mengejar cita-cita. Percaya dan yakin, sekecil apa pun yang kita tabur untuk mengasihi anak-anak di sini, akan dilipatgandakan oleh Tuhan,” tambahnya.
Momen Natal di SD IMKA menjadi pengingat bahwa makna Natal sejati bukan terletak pada kemewahan, melainkan pada kasih, pengharapan, dan kebersamaan. Juga nilai-nilai yang justru tumbuh subur di tengah kesederhanaan.
| Pewarta | : Tria Adha |
| Editor | : Imadudin Muhammad |