TIMES JATIM, LAMONGAN – Kodim 0812 Lamongan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan. Melalui program Kampung Pandu, mereka memperkenalkan padi unggulan Padi Malay Jumbo (PMJ) 01 yang dikembangkan dalam program Modern, organik, ramah lIngkungan, dan berkelanjutan (MEGILAN).
Menurut Dandim Lamongan Letkot Arm Ketut Wira Purbawan, hasil dari bibit PMJ 01 cepat panen, hasil melimpah, tahan rebah.
Hal ini adalah sebuah langkah nyata menuju ketahanan pangan. Tidak hanya menanam, tapi juga membangun sistem pertanian yang lebih mandiri.
"Kami ingin petani di Lamongan lebih sejahtera. Dengan PMJ 01, merekza bisa panen lebih cepat, hasil lebih banyak, tanpa tergantung pada pupuk dan pestisida kimia," ujar Dandim, Rabu, (19/3/2025).
Tanam di 27 Kecamatan, Berdayakan Petani Binaan
Gerakan ini tak main-main. Sebanyak 27 demplot Koramil disiapkan, tersebar di 27 kecamatan. Masing-masing 2 hektare, siap ditanami benih PMJ 01. Desa Keramat, Deketwetan, Keben, hingga Klagen Srampat, semua masuk dalam rencana tanam April 2025.
Petani tak sendiri. Babinsa turun tangan. Mereka mendampingi, mengajarkan teknik tanam yang benar, memperkenalkan pupuk alami, hingga cara mengelola hama tanpa bahan kimia. Semua berbasis organik, semua ramah lingkungan.
"Kami ingin petani tidak hanya mendapatkan hasil yang melimpah, tapi juga menjaga keseimbangan alam. Tanah harus tetap subur, tidak rusak karena pupuk kimia berlebihan," lanjut Letkol Ketut.
Padi Unggul Cepat Panen
Keunggulan PMJ 01 bukan isapan jempol. Usia panen hanya 75 hingga 90 hari. Batangnya kokoh, tidak mudah rebah. Setiap malainya berisi 300 hingga 400 bulir.
Potensinya besar, peluangnya luas.
Lebih dari itu, sistem pertanian yang diterapkan juga berkelanjutan.
Pupuk kompos dari kotoran sapi dan kambing digunakan untuk menyuburkan tanah. Enzim alami ditambahkan, pestisida organik diperkenalkan. Semua demi hasil panen berkualitas.
"Ini bukan sekadar proyek, tapi gerakan jangka panjang. Jika berhasil, sistem ini bisa ditiru oleh petani lain, bukan hanya di Lamongan, tapi juga daerah lain," ujar Letkol Ketut penuh optimisme.
Dari Demplot ke Petani, Efek Domino Diharapkan Terjadi
Hasil panen dari demplot Koramil tak hanya untuk konsumsi sendiri. Benih PMJ 01 akan dibagikan ke demplot-demplot desa lain, yang menjadi bagian dari petani binaan Babinsa. Harapannya, efek domino terjadi.
Satu desa menanam, desa lain mengikuti. Satu kecamatan berhasil, kecamatan lain menyusul. Swasembada pangan bukan sekadar mimpi, tapi visi yang mulai terwujud.
Kodim 0812 Lamongan sudah memulai. Tanah sudah digarap, benih siap disebar. Tinggal menunggu waktu, hingga sawah-sawah di Lamongan menguning, dan panen raya tiba. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dandim Lamongan Andalkan Demplot Unggulan, Panen Lebih Cepat Hasil Melimpah
Pewarta | : Syarifah Latowa |
Editor | : Deasy Mayasari |