https://jatim.times.co.id/
Berita

Banyak Pedagang Cari Rezeki di Pengajian Gus Iqdam di Pacitan, Berapa Tarif Lapaknya?

Selasa, 28 Januari 2025 - 18:36
Banyak Pedagang Cari Rezeki di Pengajian Gus Iqdam di Pacitan, Berapa Tarif Lapaknya? Lapak pelaku UMKM lokal Pacitan saat pengajian Gus Iqdam dipatok tarif panitia Rp250 ribu. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITANPengajian Gus Iqdam yang akan digelar di Alun-alun Pacitan pada Selasa (28/1/2025) nanti malam tidak hanya menarik perhatian umat yang hadir, tetapi juga ratusan pedagang yang memadati lokasi sejak siang hari. 

Meski ramai, beberapa pedagang mengeluhkan biaya pendaftaran lapak yang dinilai terlalu tinggi, yakni mencapai Rp250 ribu per lapak.

Pedagang camilan dan oleh-oleh khas Pacitan asal Kecamatan Arjosari, Feri Irawan (28),  berharap pengelolaan pedagang di acara seperti ini lebih diperhatikan, terutama soal proritas tempat pedagang lokal dan luar kota.

“Kalau harapannya, pedagang lokal dan luar kota dipisah. Masa iya dari kota sendiri disamakan dengan yang luar kota untuk harga daftar lapaknya,” keluh Feri.

Menurut Feri, biaya pendaftaran sebesar Rp250 ribu tersebut mencakup fasilitas listrik dan tenda. Namun, ia merasa jumlah itu terlalu mahal, terutama bagi pedagang kecil yang belum tentu mendapat keuntungan besar dari hasil berjualan di acara tersebut.

Lapak-pelaku-UMKM-lokal-Pacitan-a.jpgPelapak dari luar Pacitan juga terpantau memadati area Alun-alun. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

"Bagi saya segitu cukup mahal, apalagi belum tentu nanti dapat hasil segitu," tambahnya. 

Melalui acara ini, Feri meminta adanya kebijakan yang lebih berpihak pada pelaku usaha kecil lokal, khususnya dalam pengaturan tarif.

“Kalau ada pengajian lagi seperti ini, kami berharap panitia mengondisikan pedagang lebih baik. Terutama untuk pedagang lokal, seharusnya ada prioritas dibandingkan yang dari luar kota,” pintanya. 

Hal senada juga disampaikan pedagang sambel pecel asal Semo, Arjosari, Maryani (50), Ia merasa keberatan dengan tarif tersebut dan akhirnya hanya menitipkan dagangannya di lapak pedagang lain dengan biaya Rp50 ribu.

“Saya jual sambel pecel merk Kurnia dan nitip donat 100 biji dengan harga Rp1.800 per buah. Kalau bayar Rp250 ribu untuk satu lapak, saya tidak mampu,” ujar Maryani.

Maryani menambahkan bahwa ia sudah lama menjadi pelaku UMKM, tetapi tetap merasa kesulitan dengan biaya yang dianggap tidak terjangkau tersebut.

"Akhirnya cuma bayar Rp50 ribu untuk nebeng teman," ungkapnya. 

Sementara itu, pedagang aksesori Islami asal Pagotan, Madiun, Diki (20), juga menyampaikan pandangan serupa. Ia mengatakan bahwa tarif Rp250 ribu digunakan untuk biaya listrik, tenda, dan fasilitas lainnya, tetapi tetap dinilai cukup tinggi bagi pedagang kecil. 

"Iya, mahal tarifnya. Soalnya yang jualan aksesoris juga banyak," katanya. 

Saat dikonfirmasi, koordinator panitia pasar UMKM pengajian Gus Iqdam, Atik Lia Estin menyebut bahwa pihaknya telah menyediakan total 48 lapak bagi para pedagang. Namun, ia enggan memberikan jawaban rinci soal tarif pendaftaran.

“Bukan bayar, tetapi kesepakatan,” tulis Atik singkat dalam pesan yang diterima wartawan.

Ketika dihubungi melalui telepon, Atik juga tidak memberikan tanggapan lebih lanjut dan memilih menolak panggilan tersebut.

Pegajian Gus Iqdam di Pacitan dipastikan ramai jemaah. Namun para pedagang kecil tetap berharap dapat memperoleh penghasilan yang memadai, meski harus berjuang menyesuaikan dengan biaya operasional yang ditetapkan panitia. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.