TIMES JATIM, KEDIRI – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri memastikan ketersediaan hewan ternak untuk Idul Adha tahun 2025, lebih dari cukup.
"Kalau ketersediaan tahun 2025 ini lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Untuk sapi ketersediaan kami kurang lebih 12.000 ekor. Kemudian untuk kambing 46.000 ekor. Untuk domba kurang lebih 6.600 ekor, " ujar Kepala DKPP Kabupaten Kediri drh Tutik Purwaningsih.
Jumlah hewan ternak tersebut lebih banyak, dibandingkan dengan perkiraan kebutuhan hewan ternak yang dibutuhkan saat Idul Adha nanti. Adapun jumlah hewan kurban tahun 2025 ini juga diprediksi meningkat.
"Kalau kebutuhan, mengacu pemotongan tahun 2024 kemarin untuk sapi kisaran 3.500 ekor, kambing kisaran 20.000 tahun, untuk domba 157.Prediksi kami tahun ini ada kenaikan," ujarnya.
Selain memenuhi kebutuhan hewan kurban masyarakat Kabupaten Kediri, Tutik mengugkapkan, Kabupaten Kediri juga mensuplai kebutuhan ternak bagi wilayah luar Kabupaten Kediri.
"Kabupaten Kediri juga mensuplai untuk luar wilayah. Tahun lalu 3.000 sekian untuk dipotong, tapi sebetulnya populasi yang untuk hewan kurban lebih. Karena yang dipotong di luar Kabupaten Kediri mencapai kurang Lebih 2.000 sampai 3.000 ekor juga," jelasnya.
Adapun wilayah dengan populasi hewan ternak terbanyak dan juga mensuplai wilayah luar diantaranya wilayah Kecamatan Gurah, Pagu, Semen, Ngadiluwih, Kandat, Ringinrejo serta Mojo. Wilayah-wilayah tersebut telah melaporkan lalu lintas ternak yang cukup tinggi.
Hal itu, terlihat dari penerbitan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang dikeluarkan serta laporan dari lapangan. SKKH ini diperlukan saat hewan ternak diperjualbelikan lintas wilayah.
"Jadi kantong-kantong ada di beberapa wilayah dan Alhamdulillah kalau melihat laporan, kiriman teman-teman, itu luar biasa sekali. Untuk kebutuhan yang bisa dicukupi teman-teman peternak," jelasnya.
Sementara itu, terkait mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Tutik menambahkan nantinya akan ada sejumlah tim yang bergerak untuk melakukan antisipasi. Mulai dari tim surveilance PMK, tim vaksin, dan tim pemotongan.
"DKPP membentuk tim yang pertama kaitannya tim surveillance dan juga monitoring terkait PMK. Kemudian juga masih ada tim vaksinasi juga terus bergerak. Kemudian yang kedua ada tim pemotongan untuk kesiapan hewan kurban. Tim ini memantau di pos-pos atau pedagang-pedagang yang menyiapkan khusus untuk hewan kurban," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |