TIMES JATIM, SITUBONDO – Ikatan Pemuda Dawuhan Peduli Lingkungan (Ipaduli) di Desa Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, berinisiatif menggerakkan pemuda untuk berkreasi dalam bidang pertanian yang menghasilkan pendapatan.
Organisasi tersebut dipimpin oleh Purwono, yang aktif mengajarkan anak muda cara bertani sekaligus berbisnis.
Menurut Purwono, pemuda tidak hanya perlu fokus pada pendidikan formal, tetapi juga harus memiliki keterampilan di luar sekolah, seperti bercocok tanam dan berwirausaha.
“Saya ingin anak muda punya pengalaman dan penghasilan meskipun mereka masih sekolah,” ujarnya, Kamis (20/3/2025).
Selain bertani, Purwono juga mengajarkan bagaimana menciptakan peluang kerja sendiri agar tidak bergantung pada pemerintah.
“Saat ini, mencari pekerjaan itu sulit, jadi kalau bisa menciptakan sendiri, kenapa tidak? Tidak membebankan kepada pemerintah juga kan mas,” katanya.
Tio, siswa SMP yang tergabung dalam IPADULI, mengaku senang karena bisa mendapatkan penghasilan dari bertani, meski relatif tidak besar.
“Selain belajar di sekolah, saya juga praktik bertani dan dapat uang. Bisa mendapatkan uang, buat beli-beli," ucapnya.
Tio mengaku dari hasil kegiatan tersebut, dirinya tidak kebingungan untuk membayar iuran sekolah.
Menurutnya, dalam sehari ia bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp100.000, bahkan lebih jika banyak bibit yang terjual.
“Kalau bibit lagi banyak yang beli, bisa lebih dari itu. Lumayan buat kebutuhan dan uang sekolah,” katanya.
Taufiqurrahman (18) yang sudah bergabung lebih dari setahun mengatakan, bibit yang mereka jual juga bisa ditukar dengan sampah bekas yang kemudian didaur ulang menjadi media tanam.
“Kami menanam banyak jenis tanaman, seperti cabai, terong, pakcoy, dan seledri, dengan harga mulai Rp3.000 hingga Rp15.000 per bibit,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Ahmad Rifai |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |