TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Probolinggo, Jatim, sukses menggulirkan program inovatif bertajuk "Desa Tematik Hijau." Terbukti, sebanyak 97 desa dari 24 kecamatan mendaftar, jauh melampaui ekspektasi awal.

Program yang menjadi bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, Gus Haris dan Ra Fahmi ini bertujuan mendorong pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di tingkat desa. 

Proses pendaftaran dan pengiriman proposal telah ditutup pada Maret 2025. Selanjutnya, tim seleksi akan melakukan verifikasi administrasi dan validasi data di masing-masing desa pada bulan April.

Koordinator Program Desa Tematik Hijau, Agus Budianto menjelaskan, tim akan turun ke lapangan untuk memeriksa administrasi dan memverifikasi kesesuaian antara proposal dengan kondisi faktual di lapangan. 

"Tim akan memastikan bahwa rencana yang diajukan benar-benar dapat diimplementasikan," ujar Agus.

Dari 97 desa yang mendaftar, hanya 30 desa yang akan terpilih sebagai percontohan desa tematik hijau. Desa-desa ini dinilai berdasarkan kesiapan dan komitmen mereka dalam mewujudkan konsep desa hijau. 

Meski hanya 30 desa yang akan lolos, Agus menegaskan bahwa desa yang tidak terpilih tahun ini tidak serta-merta kalah. "Mereka akan dipersiapkan untuk program tahun depan, karena ini akan digelar setiap tahun," jelas pria yang juga menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo

Usai verifikasi itu, Pemkab akan memberikan bantuan berupa bibit tanaman kepada 30 desa terpilih. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung upaya penghijauan dan pengembangan lingkungan yang berkelanjutan. 

Bupati Probolinggo, Gus Haris menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat. Program Desa Tematik Hijau ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

"Kami berharap, melalui program ini, desa-desa di Probolinggo dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola lingkungan secara bijaksana," ujarnya.

Program Desa Tematik Hijau ini diharapkan tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Probolinggo siap menjadi pelopor dalam pembangunan desa yang ramah lingkungan.

"Dimulai dari lingkungan, menjadikan sampah jadi berkah, dan menjaga kesehatan udara dengan tanaman sehat," tambah Gus Haris. (*)