TIMES JATIM, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Serah Terima Jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Magetan Masa Jabatan 2025-2030, H. Nanik Endang R. dan Suyatni Priasmoro, di Gedung DPRD Kabupaten Magetan, Senin (26/5/2025).
Kepada Bupati dan Wakil Bupati Magetan yang baru, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya keselarasan program antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan RPJMD Provinsi dengan RPJMD Kabupaten.
"Dari Asta Cita, kita sudah membuat penyelarasan dengan RPJMD Provinsi lalu saat ini dengan RPJMD Kabupaten. Penyelarasan antara RPJMN, RPJMD Provinsi dan RPJMD Kabupaten harus dilakukan," ucap Khofifah.
RPJMD ini disebut Gubernur Khofifah harus bisa diselesaikan dalam waktu enam bulan. Dan dalam prosesnya juga harus melakukan breakdown detail terhadap Asta Cita dan Quick Win pemerintah pusat.
Untuk itu secara khusus, Gubernur Khofifah meminta Pemkab Magetan dapat menyinergikan programnya dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo dan Wakil Presiden RI Gibran.
Sebagai contoh di Asta Cita ke-2, terkait swasembada pangan, Gubernur Khofifah mendorong terwujudnya program Irigasi Tersier serta meningkatkan Luas Tambah Tanam di berbagai daerah.
Selain itu, program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) juga diharapkannya bisa dilakukan di Magetan.
"Dunia saat ini tengah krisis pangan, sedangkan Indonesia surplus pangan. Tentu ini harus kita pertahankan dan perkuat," ucapnya.
Khofifah melanjutkan, kaitan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Magetan harus sejalan dengan Asta Cita ke-4.
Peningkatan SDM ini juga bisa didorong melalui penguatan program prioritas pemerintah pusat diantaranya Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih (KMP) dsn Sekolah Rakyat (SR).
"Kami terus mengupdate di seluruh Kab/Kota siapa saja yang sudah Musyawarah Desa. Setelah itu berapa yang sudah sosialisasi kemudian sertifikasi. Harapannya, pada peringatan Hari Koperasi 12 Juli nanti, seluruh Desa dan kelurahan di Jatim sudah selesai KPM-nya," jelasnya.
Sedangkan untuk Sekolah Rakyat (SR), Gubernur Khofifah meminta kesiapan Kab. Magetan untuk bisa menyiapkan lahan, bangunan, calon murid hingga calon wali murid.
"Di seluruh dunia, cara paling ampuh memutus mata rantai kemiskinan adalah melalui pendidikan," tegasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Jatim, Tingkat Pengangguran Terbuka Magetan tahun 2024 ada di angka 3,28. Lebih rendah dari Jatim di angka 4,19.
Kemudian persentase penduduk miskin Magetan sebesar 9,32. Angka tersebut juga lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 9,79.
Sementara, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Magetan berada di angka 76,77 yang juga di atas Jatim sebesar 75,35.
"Meski kemiskinan di Magetan sudah dibawah provinsi, tetap harus terus diturunkan dan diturunkan lagi. Sesungguhnya IPM Magetan sudah lebih tinggi dari IPM Jatim dan Nasional," pesan Khofifah.
Sementara itu, Bupati Magetan periode 2025-2030 H. Nanik Endang R menyampaikan visi dan misi yang diusungnya bagi Kabupaten Magetan.
Dikemas dalam Sapta Karsa, Bupati Nanik Endang menyatakan optimismenya untuk membawa Magetan menjadi lebih nyaman, maju, berkelanjutan dan sejahtera.
Turut hadir dalam Sertijab Bupati dan Wabup Magetan, Ketua DPRD Magetan Suratno, Penjabat (Pj) Bupati Magetan 2024 Nizmahul, jajaran anggota DPRD Magetan, jajaran Kepala Perangkat Daerah Provinsi Jatim terkait hingga Forkopimda Kabupaten Magetan.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |