TIMES JATIM, BANYUWANGI – Upaya serius untuk memajukan sepak bola di Bumi Blambangan terus digenjot oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Banyuwangi, Jawa Timur. Di bawah komando Michael Edy Hariyanto, SH., MH., induk organisasi sepak bola tertua di Indonesia cabang Banyuwangi ini mulai merapatkan barisan bersama dan menyatukan visi guna mendongkrak prestasi sepak bola daerah.
Dorongan semangat dalam menjadikan dunia sepak bola Banyuwangi lebih baik tersebut, terlihat saat agenda diskusi hangat yang digelar pada Rabu lalu, (17/12/2025) di Meeting Room Lapangan AHY FC, di Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi.
Dalam pertemuan tersebut jajaran pengurus dan Exco PSSI Banyuwangi duduk bersama puluhan perwakilan Sekolah Sepak Bola (SSB) serta klub se-Bumi Blambangan.
Ketua PSSI Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto melalui sekretaris PSSI Banyuwangi, Rudi Hartono Latief, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi indikator kuat bahwa PSSI Banyuwangi saat ini sangat terbuka terhadap masukan positif dari bawah.
"Acara ini sebenarnya adalah bentuk respons cepat dari Bapak Ketua (Michael Edy Hariyanto). Beliau banyak menerima masukan via WhatsApp dan telepon, lalu beliau langsung menginstruksikan untuk mengundang seluruh SSB dan klub agar aspirasi tersebut bisa dibahas bersama secara transparan," katanya Rudi Hartono kepada TIMES Indonesia, Sabtu (20/12/2025).
Menurut Rudi, diskusi yang dihadiri sebanyak 43 perwakilan SSB dan klub tersebut merupakan agenda Pra-Kongres. Tujuannya jelas yaitu menyerap aspirasi sekaligus membangun kesepahaman bersama sebelum melangkah ke agenda formal organisasi.
Diskusi panjang tersebut berhasil merumuskan empat poin kesepakatan yang akan disahkan dalam forum Kongres mendatang. Pertama, disepakati bahwa Kongres Biasa Tahunan PSSI Banyuwangi akan digelar pada 27 Desember 2025. Kedua, seluruh SSB dan klub anggota akan dilibatkan secara aktif sebagai peserta penuh.
Selain itu, pertemuan tersebut juga telah mematangkan naskah program kerja tahun 2026 untuk ditetapkan secara resmi. Poin terakhir yang tidak kalah krusial adalah rencana pencabutan Statuta lama guna memberlakukan Statuta PSSI serta Peraturan Organisasi terbaru tahun 2025.
Terkait poin keempat, Rudi menekankan bahwa para peserta diskusi secara aklamasi memberikan kepercayaan penuh kepada Ketua PSSI Banyuwangi untuk melakukan penyesuaian organisasi.
"Para peserta yang hadir percaya penuh kepada Bapak Michael selaku Ketua PSSI Banyuwangi tengah merencanakan struktur organisasi dan kebijakan yang lebih istimewa,” ujarnya
“Pada tahun pertama kepemimpinan beliau saja, geliat perubahan sepak bola kita sudah sangat terasa lebih baik," imbuhnya.
Menutup diskusi tersebut, Ketua PSSI Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, SH., MH., memberikan pesan yang menyejukkan sekaligus membakar semangat para pegiat bola. Dirinya menekankan bahwa musuh terbesar kemajuan adalah perpecahan.
"Siapa pun yang sungguh-sungguh cinta bola harus kompak. Saya minta jangan mudah terprovokasi oleh kepentingan oknum yang tidak jelas, apalagi tergoda iming-iming keuntungan sesaat yang mengorbankan kepentingan yang lebih besar," tegas Michael.
Pria yang dikenal vokal dalam urusan pembinaan atlet ini juga mewanti-wanti agar masyarakat bola tidak terjebak dalam residu konflik pasca-Kongres Pemilihan beberapa bulan lalu. Menurutnya, fitnah, hoaks, dan sentimen personal hanya akan menghancurkan masa depan pemain muda Banyuwangi.
"Saya berkomitmen total untuk kemajuan sepak bola kita, terutama di ranah pembinaan. Saya tegaskan, saya menjabat di sini bukan untuk mencari keuntungan pragmatis-politis pribadi maupun golongan. Mari kita bersatu, sukseskan Kongres 2025 demi sepak bola Banyuwangi yang lebih maju," ucap Michael. (*)
| Pewarta | : Anggara Cahya |
| Editor | : Faizal R Arief |