TIMES JATIM, BANYUWANGI – Meski telah memasuki hari ke-13 sejak tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, operasi pencarian korban masih terus dilanjutkan. Badan SAR Nasional (Basarnas) memutuskan untuk mengalihkan koordinasi pencarian kepada potensi wilayah, dengan mengoptimalkan kekuatan lokal dari Banyuwangi dan Bali.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda R. Eko Suyatno, menyampaikan bahwa koordinasi pencarian kini dialihkan dari Basarnas pusat ke Basarnas Surabaya dan unsur kewilayahan lainnya dengan mengoptimalkan kekuatan Basarnas, TNI, dan Polri di wilayah Banyuwangi dan Bali.

“Hari ini, SMC (Search and Rescue Mission Coordinator) menyatakan bahwa operasi SAR lanjutan akan disesuaikan dengan menggunakan kekuatan kewilayahan,” kata Eko, saat konferensi pers di ASDP Ketapang, Senin (14/7/2025).

Dengan keputusan tersebut, sementara yang akan terlibat dalam operasi SAR selanjutnya, antara lain Kantor Basarnas Surabaya dan Banyuwangi, jajaran kepolisian Jatim, Lanal Banyuwangi dan Denpasar, TNI AD wilayah setempat, dan pemerintah daerah.

“Sejumlah korban yang masih belum diketemukan menjadi landasan utama operasi SAR tetap dilanjutkan dengan unsur wilayah tersebut, situasi pun akan menyesuaikan pada kondisi di lapangan,” ujar Eko.

“Untuk kepentingan investigasi dan keselamatan pelayaran, kegiatan selanjutnya secara simultan dapat dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait sesuai peraturan perundangan yang berlaku,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Eko, turut menyampaikan penghargaan mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi selama 13 hari pelaksanaan operasi SAR gabungan.

“Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh potensi SAR dan komponen nasional yang tergabung selama operasi SAR gabungan berjalan,” tuturnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.20 WIB di perairan Selat Bali.

Dalam kecelakan ini, 30 orang berhasil selamat dan 18 orang ditemukan meninggal dunia. Sedangkan sisanya masih dalam pencarian. Termasuk sejumlah penumpang yang tidak tercatat dalam data manifest. 

Sesuai data manifest yang telah dirilis, total kapal tersebut mengangkut 65 orang yang terdiri 53 penumpang dan 12 kru kapal. Sementara jumlah kendaraan yang diangkut sebanyak 22 unit. (*)