TIMES JATIM, MALANG – Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo menyebut bahwa antusiasme pemudik pada libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 ini cukup tinggi.
Ditemui saat inspeksi di Stasiun Malang, Didiek mengatakan bahwa masa angkutan Nataru khusus kereta api dimulai sejak 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
“Kami ke Malang untuk melihat perkembangan kesiapan selama ini bagaimana,” ujar Didiek, Selasa (31/12/2024).
Ia menjelaskan, secara nasional target kuota penumpang kereta api di momen Nataru ini sebanyak 3.572.000 penumpang. Sampai dalam kurun waktu 13 hari ini, jumlah penumpang sudah mencapai 3.172.000 orang.
“Artinya, sudah mencapai 88 persen dari target. Jadi, kita juga pro aktif dengan memberikan hadiah ke masyarakat, berupa diskon harga tiket kereta sebesar 30 persen,” ungkapnya.
Saat ditanya soal peninjauan pada kondisi sarana prasarana di Stasiun Malang, pihaknya menilai bahwa semuanya sudah baik dan bagus.
"Semuanya sudah bagus dan ada sky bridgenya juga. Dan ke depan, kami melihat ada potensi-potensi pengembangan yang mengarah dalam memberikan layanan dan kenyamanan kepada masyarakat secara maksimal," jelasnya.
Didiek juga menyampaikan, PT KAI mendukung penuh program ramah lingkungan yang dicanangkan pemerintah. Salah satunya, yaitu melakukan penerapan penggunaan bahan bakar kereta jenis B40.
Sebagai informasi, B40 adalah campuran solar 60 persen dan bahan bakar nabati dari kelapa sawit 40 persen. Dengan penggunaan B40, diharapkan dapat mengurangi konsumsi solar dan menekan emisi gas buang.
"Saat ini yang masih kami gunakan adalah bahan bakar B35. Namun mulai per 1 Januari 2025, kami menggunakan bahan bakar B40," tuturnya.
"Tentunya, ada beberapa konsekuensi dari penggunaan B40 tersebut. Yaitu, penggantian filter bahan bakar yang semula 3 bulan jadi 1 bulan dan perawatan mesin yang biasanya 6 bulan sekali menjadi 3 bulan sekali,” lanjutnya.
Meski ada perubahan pada jenis bahan bakar, pihaknya memastikan hal itu tidak akan berpengaruh pada harga tiket.
"Harga bahan bakarnya relatif sama, sehingga tidak berpengaruh (berpengaruh pada harga tiket)," tambahnya.
Usai melakukan peninjauan di Stasiun Malang, Didiek melanjutkan perjalanan untuk meninjau jalur kereta antara Stasiun Pohgajih - Kesamben Blitar, yang beberapa waktu lalu mengalami kejadian tanah longsor.
"Setelah dari Malang, kami akan melanjutkan perjalanan lintas Pohgajih - Kesamben untuk melihat perbaikan yang telah dilakukan. Karena komitmen kami adalah membangun dan mewujudkan transportasi kereta api yang andal, nyaman, dan aman untuk masyarakat," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |