https://jatim.times.co.id/
Berita

Blitar Ekraf CollaboArt Festival Perkuat Ekosistem Kreatif Lokal

Sabtu, 06 Desember 2025 - 07:43
Blitar Ekraf CollaboArt Festival Satukan Potensi Kreatif Lokal Penari cilik Sanggar Rumah Cinta Indonesia berpose ceria mengenakan kostum tradisional di area pameran Blitar Ekraf CollaboArt Festival. (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BLITARBlitar Ekraf CollaboArt Festival resmi dibuka di Pendopo Ronggo Hadi Negoro pada Jumat (5/12/2025). Acara ini mempertemukan 16 subsektor ekonomi kreatif dengan 10 bidang kebudayaan daerah secara terpadu.

Komite Ekonomi Kreatif bersama Dewan Kebudayaan Kabupaten Blitar menginisiasi kegiatan ini sebagai wadah kolaborasi strategis. Festival ini berlangsung selama dua hari hingga Sabtu (6/12/2025) dengan menampilkan beragam potensi lokal.

Pengunjung dapat menyaksikan pameran produk mulai dari aplikasi, kriya, hingga kuliner khas Blitar. Blitar Ekraf CollaboArt Festival juga menghadirkan seni pertunjukan yang memadukan unsur tradisi dan modernitas.

pameran-Blitar-Ekraf-CollaboArt-Festival-b.jpgBupati Blitar, Drs. Rijanto, M.M., menyaksikan dengan antusias sajian sendratari BLITAR persembahan Sanggar Rumah Cinta Indonesia. (FOTO: Dhiya Ul Haqqi Yafi' Setiawan/Dokumentasi EKRAF)

Kegiatan ini menggunakan konsep tata ruang tematik untuk memaksimalkan interaksi antar komunitas. Panggung utama ditempatkan di tengah area pendopo dan dikelilingi oleh puluhan stan pameran.

Bupati Blitar memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang murni digagas oleh komunitas ini. Pemerintah daerah memfasilitasi tempat sebagai bentuk dukungan terhadap ruang ekspresi generasi muda.

Kemandirian Blitar Ekraf CollaboArt Festival

Salah satu aspek menonjol dari gelaran ini adalah semangat gotong royong dalam pendanaannya. Panitia penyelenggara menerapkan sistem swadaya dan sponsorship tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Ketua Pelaksana, Kholam Shiharta, menekankan bahwa kemandirian merupakan fondasi utama acara ini. Menurutnya, komunitas kreatif di Blitar memiliki potensi besar untuk bergerak secara otonom.

 "Tujuannya jelas yaitu membangun ekosistem kreatif yang lebih kuat dan mandiri di Blitar," ujar Kholam di sela-sela acara, Jumat (5/12/2025).

Kholam menambahkan bahwa Blitar Ekraf CollaboArt Festival menjadi momentum pembuktian kekuatan jejaring komunitas. Sinergi lintas sektor diharapkan mampu memantik pertumbuhan industri kreatif di 22 kecamatan.

Filosofi acara ini mengambil inspirasi dari narasi "Revolusoe" yang menyatukan sejarah dan semangat perubahan. Simbolisasi ini terwujud dalam kolaborasi subsektor kuliner kopi dengan bidang sejarah permuseuman.

"Kami ingin festival ini bukan sekadar tontonan, tetapi sebuah gerakan ekonomi kreatif yang nyata," tambah Kholam. Keberhasilan penyelenggaraan secara swadaya ini menjadi tolak ukur baru bagi event komunitas di Blitar.

Hal ini menunjukkan kematangan ekosistem Blitar Ekraf CollaboArt Festival dalam mengelola manajemen acara berskala besar.

Manajemen Panggung dan Ragam Pertunjukan

Kelancaran acara tidak lepas dari pengaturan teknis yang ketat mengingat banyaknya penampil. Stage Manager, Kumara Safa, bertanggung jawab penuh atas alur pertunjukan di panggung utama.

Kumara menjelaskan bahwa tantangan terbesar adalah memadukan berbagai genre seni dalam satu rangkaian waktu. Rundown acara mencakup sajian musik orkestra, tari tradisional, hingga talkshow edukatif.

pameran-Blitar-Ekraf-CollaboArt-Festival-c.jpgKemeriahan sajian Artemanusa yang memukau pengunjung lewat paduan harmonisasi musik dan gerak tari di panggung utama Pendopo RHN. (FOTO: Dhiya Ul Haqqi Yafi' Setiawan/Dokumentasi EKRAF)

 "Kami harus memastikan transisi antara talkshow dan pertunjukan seni berjalan mulus tanpa jeda yang membosankan," kata Kumara saat ditemui di area kendali panggung.

Pada hari pertama, panggung dimeriahkan oleh sajian musik "Artemanusa" dan kolaborasi seniman Blitar. Selain itu, terdapat sesi diskusi mengenai kopi dan tembakau yang melibatkan para praktisi lokal.

Kumara juga menyoroti pentingnya tata suara dan pencahayaan untuk mendukung suasana festival. Seluruh peralatan teknis disediakan secara kolektif oleh komunitas sound system lokal.

"Kerja sama tim teknis sangat solid sehingga visual dan audio bisa tersaji maksimal bagi pengunjung," lanjut Kumara.

Stan "Pojok Nglinthing" menjadi salah satu daya tarik unik yang memperkenalkan tembakau legendaris Selopuro.

Pengunjung Blitar Ekraf CollaboArt Festival dapat mencoba melinting tembakau secara langsung di lokasi. Hari kedua festival akan diisi dengan pelantikan organisasi kepemudaan dan peragaan busana.

Jadwal padat ini menuntut koordinasi tinggi dari seluruh divisi kepanitiaan. Sinergi antara manajemen panggung dan konten acara menciptakan pengalaman festival yang komprehensif. Kehadiran Blitar Ekraf CollaboArt Festival diharapkan menjadi agenda tahunan yang dinanti masyarakat. (*)

Pewarta : TIMES Magang 2025
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.