https://jatim.times.co.id/
Berita

Gubernur Khofifah Tanam Mangrove Bersama Kaka Slank

Senin, 03 November 2025 - 23:37
Tanam Mangrove Bersama Kaka Slank, Gubernur Khofifah Ajak Lintas Elemen Wujudkan NZE 2060 Gubernur Khofifah bersama Kaka Slank saat tanam mangrove dalam Festival Mangrove VIII Tahun 2025 di Pantai Martajasah, Kabupaten Bangkalan, Senin (3/11/2025). (Foto: Dok. Humas Pemprov Jatim)

TIMES JATIM, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bersama musisi Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab disapa Kaka Slank kompak menanam mangrove dalam kegiatan Festival Mangrove VIII Tahun 2025 di Pantai Martajasah, Kabupaten Bangkalan, Senin (3/11/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum meneguhkan komitmen pelestarian lingkungan yang rutin dilakukan Pemprov Jatim di berbagai daerah.

Untuk itu, Gubernur Khofifah mengajak lintas elemen di Jatim untuk bersama sama mewujudkan Net Zero Emission (NZE) Tahun 2060.

Khofifah menegaskan, ketangguhan ekologis merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. 

Karenanya, lingkungan yang lestari adalah prasyarat menuju pembangunan hijau dan pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang telah dicanangkan pemerintah pusat.

“Ketangguhan ekologis adalah bagian dari ketangguhan daerah. Dari ekosistem yang lestari, lahir masyarakat yang tangguh, ekonomi yang inklusif, dan masa depan yang berkelanjutan,” kata Khofifah.

Lebih lanjut diketahui, Festival Mangrove VIII merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur dan menjadi simbol nyata kolaborasi multipihak dalam gerakan pelestarian lingkungan. 

Kegiatan ini diisi dengan penanaman mangrove di kawasan pesisir Bangkalan, pelepasliaran burung air, tebar benih kepiting, pengobatan gratis bagi masyarakat pesisir, serta edukasi lingkungan bagi pelajar.

Festival-Mangrove-Pemprov-Jatim-2.jpg

Selain itu, festival juga menghadirkan berbagai kegiatan pendukung seperti pameran produk hilirisasi mangrove, fashion show batik pewarna alam, serta Mangrove Harmony Ride yang menjadi kampanye gaya hidup rendah emisi dan dukungan terhadap transisi energi bersih.

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jawa Timur tercatat memiliki kawasan mangrove seluas 30.839,3 hektare atau 48,38 persen dari total mangrove di Pulau Jawa. 

“Angka tersebut menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan kawasan mangrove terluas di Pulau Jawa, sekaligus menegaskan peran strategisnya dalam menjaga keseimbangan ekologi pesisir serta menjadi benteng alami terhadap perubahan iklim,” ujarnya.

Dalam empat tahun terakhir, luasan mangrove di Jawa Timur juga terus meningkat signifikan. Rata-rata penambahan lebih dari 900 hektare per tahun, dengan total kenaikan mencapai 3.618 hektare (setara 13,29 persen) sejak 2021. 

Capaian ini menjadi bukti konsistensi Jawa Timur dalam memperkuat pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada lingkungan hidup.

“Melalui program Mangrove Lestari, kita berkomitmen memperkuat ketahanan lingkungan dan berkontribusi nyata terhadap target Net Zero Emission 2060. Ini adalah ikhtiar Jawa Timur untuk menjaga bumi agar tetap lestari bagi generasi mendatang,” tegas Khofifah.

Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memberikan Penganugerahan Apresiasi Gubernur kepada para pihak yang berkontribusi terhadap pelestarian mangrove, peningkatan cadangan karbon, dan pengurangan emisi. 

Selain itu, diserahkan pula bantuan Program Mangrove Lestari kepada kelompok masyarakat serta Beasiswa GenBI dari Bank Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan dan pendidikan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi menyampaikan bahwa pada tahun 2025, melalui APBD dan dukungan mitra, Pemprov Jatim telah dan akan melaksanakan rehabilitasi mangrove dan mangrove asosiasi seluas 85,1 hektare di berbagai wilayah pesisir, dengan potensi serapan karbon mencapai 3.435,49 ton CO₂ ekuivalen.

“Capaian ini menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menjaga ekosistem mangrove. Jawa Timur kini tercatat sebagai provinsi dengan luasan mangrove terbesar di Pulau Jawa,” ujar Jumadi.

Program Mangrove Lestari tersebut merupakan implementasi dari Misi Kesembilan Nawa Bhakti Satya, “Jatim Lestari,” yang menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan ekologis.

Sementara itu, Akhadi Wira Satriaji atau Kaka Slank mengucapkan terima kasih karena sudah dilibatkan dalam kegiatan Penanaman Mangrove tersebut. 

Kaka Slank mengaku sudah lama salah satu pencinta lingkungan, menurutnya peduli lingkungan merupakan investasi menuju surga.
 
"Menurut aku, tanam mangrove merupakan kegiatan investasi Surga. Dan menjaga lingkungan merupakan tugas kita bersama," pungkasnya. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.