TIMES JATIM, MALANG – Abdul Qodir, penggerak diskursus demokrasi kritis di Kabupaten Malang, mendapatkan Anugerah TIMES Indonesia 2025 (ATI 2025) untuk kategori The People’s Hub Award bidang Catalysts for Critical Democracy Narratives. Penghargaan tersebut diserahkan dalam malam puncak ATI 2025 di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Kamis (27/11/2025).
Penghargaan ini diberikan atas konsistensinya memperkuat ruang diskursus demokrasi melalui forum-forum edukasi publik, jurnal opini, kelas literasi, hingga komunitas dialog yang ia fasilitasi. Abdul Qodir dinilai berhasil membangun atmosfer demokrasi yang sehat, kritis, namun tetap inklusif.
“Pastinya kami mengucapkan terima kasih atas apa yang diberikan. Saya mendapatkan kesempatan untuk terus berkontribusi,” ujar Abdul Qodir usai menerima penghargaan.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Malang tersebut menegaskan bahwa capaian ini tidak lepas dari perjalanan panjang politiknya dalam Rumah Ideologis PDI Perjuangan.
Ia menyampaikan penghormatan khusus kepada Ketua Umum PDIP, Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarno Putri, yang menurutnya memiliki peran fundamental dalam membentuk orientasi perjuangan politiknya.
“Beliau sangat berjasa hingga saya bisa berada di titik ini,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Sekjen DPP PDIP Dr. Ir. Hasto Kristiyanto dan kepada Dr. Ahmad Basarah yang ia sebut sebagai mentor politik dengan keteladanan dan konsistensi yang mengarahkan langkah perjuangannya.
Abdul Qodir mengaku mendedikasikan penghargaan ini untuk seluruh konstituen dan masyarakat yang terus menjaga semangat demokrasi.
Menurutnya, kerja politik yang tulus pada akhirnya akan menemukan pembenarannya melalui manfaat langsung bagi rakyat.
“Demokrasi harus benar-benar dijalankan. Sebagai wakil rakyat, saya wajib mewakili masyarakat, melakukan kerja keras, dan memastikan kebijakan eksekutif berjalan sesuai harapan. Itu konsekuensi yang harus saya jalankan,” tegasnya.
Tidak lupa ia menyampaikan apresiasi kepada TIMES Indonesia. Baginya, penghargaan ini semakin bermakna karena menjadi pencapaian kedua yang ia terima dari TIMES Indonesia, sebuah bentuk ruang pengakuan terhadap konsistensi dalam berkarya dan memperjuangkan demokrasi.
“TIMES Indonesia luar biasa. Media yang konsisten menjaga demokrasi tumbuh dan hidup di Kabupaten Malang,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Penyelenggara ATI 2025, Deasy Mayasari, menilai Abdul Qodir memiliki signifikansi strategis dalam menjaga kualitas demokrasi di akar rumput melalui narasi kritis yang membangun.
“Abdul Qodir adalah salah satu tokoh yang berhasil menghidupkan kembali semangat berpikir kritis di ruang publik. Ia tidak sekadar mengkritik, tetapi menawarkan cara pandang yang membangun dan mendorong literasi demokrasi di masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, penghargaan ini merupakan pengakuan atas kerja panjang Abdul Qodir dalam memperkuat demokrasi yang sehat dan berintegritas.
“Dengan semakin bertambahnya komunitas dan individu yang tergerak untuk aktif memperkuat ruang publik, demokrasi kemudian tidak hanya menjadi sistem politik, tetapi budaya yang hidup dan terus berkembang,” tutup Deasy.
Anugerah TIMES Indonesia (ATI) telah digelar sembilan kali dan menjadi penghargaan tahunan bagi individu maupun lembaga yang memiliki prestasi, dedikasi, dan komitmen pada isu positif di bidang masing-masing.(*)
| Pewarta | : Hainor Rahman |
| Editor | : Hainorrahman |