https://jatim.times.co.id/
Berita

Dosen FKIK UIN Malang Sebut Gas Air Mata Bikin Rusak Saraf Mata

Kamis, 13 Oktober 2022 - 13:31
Dosen FKIK UIN Malang Sebut Gas Air Mata Bikin Rusak Saraf Mata Dosen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang dr. Yuliono Trika Nur Hasan, SpM. (Foto: Dok Pribadi for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Dosen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang dr. Yuliono Trika Nur Hasan, SpM membeberkan bahayanya paparan gas air mata terhadap kondisi kesehatan mata.

Bahkan dokter spesialis mata tersebut menyebutkan paparan gas air mata dapat menyebabkan kerusakan pada saraf mata. Gas air mata di ruangan tertutup semakin berbahaya.

Menurutnya, gas air mata pada mata dalam konsentrasi tinggi atau ruangan tertutup bisa berbahaya. Hal itu dapat menyebabkan peradangan kornea, luka bakar pada kornea, pendarahan kornea, pandangan berbayang seperti terhalang garis atau titik hitam, selaput pelindung mata atau konjungtiva robek, penyakit pseudopterygium atau konjungtiva menutupi kornea mata, kerusakan saraf mata atau glaukoma bahkan kerusakan lensa.

"Dampak gas air mata pada mata yang berbahaya tersebut bisa muncul dalam hitungan jam sampai hari setelah seseorang terpapar zat ini," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (13/10/2022).

Pria yang juga staff mata RS Karsa Husada tersebut menjelaskan gas air mata menyebabkan iritasi pada mata dan/atau sistem pernapasan. Gas air mata bisa disimpan dalam bentuk semprotan ataupun granat. Dampak dari semprotan gas air mata dapat membuat iritasi membran mukus pada mata, hidung, mulut, dan paru-paru.

Pertolongan pertama ketika terpapar gas air mata adalah dengan melakukan dekontaminasi. Caranya dengan membilas mata dengan air bersih, air mineral, atau air mengalir. Serta memastikan tidak ada serbuk atau partikel yang tertinggal di jaringan mata.

"Dengan begitu, efek gas air mata pada mata bisa diminimalkan," ucapnya.

Lantas, perbedaan antara gas air mata dan gas beracun berada pada kandungannya. Menurut Dokter Yul, gas beracun dominan mengandung karbonmonoksida. Sedangkan gas air mata mengandung gas CS (2-klorobenzalmalononitril, C10H5ClN2), CN (kloroasetofenon, C8H7ClO), CR (dibenzoksazepin, C13H9NO), dan semprotan merica (gas OC, oleoresin capsicum).

"Rata-rata efek dari gas air mata dapat mereda sekitar 45-60 menit," katanya.

Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 132 orang pada Sabtu (1/10/2022) pasca laga Derby Jatim antara Arema FC VS Persebaya Surabaya menyisakan pilu. Sebab, petugas keamanan menembakkan gas air mata dari lapangan ke arah tribun.

Aksi aparat tersebut disayangkan oleh Aremania. Sebab tembakan gas air mata itu lah yang diyakini oleh Aremania sebagai 'biang kerok' penyebab kematian ratusan orang dan luka-luka lainnya. Mereka terpaksa berlarian dengan cara desak-desakan untuk menghindar dari gas air mata, hingga airnya banyak yang meninggal dunia.

Terbaru, 11 hari pasca kejadian tersebut, beberapa korban selamat masih mengalami mata merah pekat, dan iritasi mata. Kejadian ini tak hanya dialami satu dua orang korban. Tapi beberapa.

Dadang holopes, anggota pendataan Tim Gabungan Aremania mengatakan, korban yang melapor ke pihaknya kebanyakan mengeluh sakit di dada, tenggorokan terasa kering dan mata memerah. Setidaknya hampir semua melaporkan karena keluhan tersebut.

"Rata-rata mengeluh di dada sakit untuk bernafas, tenggorokan kering, terus ada beberapa yang memang posisi jatuhnya merasa sakit di pinggang. Mereka membutuhkan perawatan dan ada juga yang butuh trauma healing," ujar Dadang, Rabu (12/10/2022).

Menanggapi hal tersebut, Dokter Yul menilai masih Wajak karena perdarahan konjungtiva bisa sampai dialami selama dua minggu. Apalagi terkena gas air mata dengan keparahan perdarahan konjungtiva merata.

"Selama tidak apa penurunan penglihatan enggak masalah," ujarnya. (*)

 

KONTAK BANTUAN

Seburuk apapun masalah dan kondisi yang dialami oleh para korban dan keluarga korban Tragedi Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, tindakan emosional, berpikir negatif dan bahkan melakukan tindakan kriminal, bukanlah solusi yang baik. Jika para korban dan keluarga korban mengalami masa sulit, stres, trauma atau hampa dalam hidup seperti depresi, atau jika Anda memiliki keluarga atau kenalan yang mengalami kesulitan tersebut, segera hubungi hotline Pusat Layanan Psikososial bagi Korban dan Keluarga Korban Terdampak Tragedi Stadion Kanjuruhan dengan menghubungi: (0812 3257 5796). Tim Trauma Healing akan mendampingi Anda.

Layanan Trauma Healing ini menjadi pilihan Anda dan bisa meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan langsung bisa datang ke Posko yang sudah ada dan sudah disiapkan oleh tim yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang dan bekerja sama dengan banyak pihak. Atau bisa datang ke kantor TIMES Indonesia di TIMES SQUARE IJEN, Jl Besar Ijen No 90-92 Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, atau bisa klik link website ini: timesindonesia.co.id

 

Pewarta : Mohammad Naufal Ardiansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.