TIMES JATIM, BONDOWOSO – Di balik antusiasme masyarakat Bondowoso yang tinggi untuk berolahraga, kondisi fasilitasnya justru memprihatinkan. 

Buktinya, dari tiga sarana yang dikelola oleh Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora), yaitu GOR Pelita, Lapangan Tenis Magenda, dan Stadion Magenda, hanya lapangan tenis yang terbilang terawat dan sering digunakan.

Dua fasilitas utama lainnya, yaitu GOR Pelita dan Stadion Magenda, berada dalam kondisi yang kurang layak.

Kabid Pemuda dan Olahraga (Pora) Disparbudpora Bondowoso, Vita Anggraeni menjelaskan, antusiasme warga tetap tinggi. 

"Alhamdulillah, dengan kondisinya seperti itu, masyarakat masih antusias untuk melakukan olahraga di sana," katanya, Selasa (9/9/2025). 

Banyak warga dan pegiat olahraga mengeluhkan minimnya sarana yang memadai. Keluhan ini sering disampaikan langsung maupun melalui pesan. Namun, perbaikan besar belum bisa dilakukan karena keterbatasan anggaran.

"Kami sudah anggarkan perbaikan, terutama untuk lapangan voli di Alun-Alun dan sedikit rehab di GOR. Tapi karena efisiensi tahun ini, tidak semua bisa terealisasi," terangnya.

Ke depan kata dia, Disparbudpora berencana untuk meningkatkan sinergi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bondowoso. Sinergi ini diharapkan bisa lebih fokus pada pembinaan atlet lokal.

"Kami ingin setelah berprestasi di sini, mereka tidak keluar dari Bondowoso. Mereka adalah aset daerah," ujar Vita.

Dengan kerja sama yang lebih erat kata dia diharapkan potensi atlet lokal dapat berkembang dan menghasilkan prestasi baru bagi Bondowoso. 

Menurutnya, momentum Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42 diharapkan dapat menjadi titik awal untuk memperkuat persatuan melalui olahraga.

"Sesuai tema Haornas, ‘Olahraga Satukan Kita’. Dengan olahraga, kita bisa menjunjung sportivitas sekaligus mempererat persatuan," pungkasnya.